Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas: Transisi Energi Harus Didukung "Roadmap" yang Jelas

Kompas.com - 29/11/2021, 11:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, transisi energi menuju emisi nol karbon sudah menjadi keharusan.

Hal tersebut sebagai hasil kesepakatan berbagai negara saat pelaksanaan COP26, di Glasgow, Skotlandia belum lama ini.

"Namun upaya menuju ke arah transisi energi tersebut tentunya harus didukung dengan roadmap yang jelas untuk menghindari adanya energi berbiaya mahal atau bahkan kelangkaan energi," kata Dwi dalam konvensi Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) di Bali, Senin (29/11/2021).

"Hal ini dikarenakan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia, pemenuhan energi yang terjangkau adalah sebuah keharusan," sambungnya

Dwi menuturkan dibutuhkan dana yang besar untuk melakukan transisi energi. Oleh karena itu, diperlukan investasi yang besar juga dari para investor domestik dan internasional.

Baca juga: Menteri ESDM: 5 Tahun Terakhir, Investasi Energi Baru Terbarukan Global Naik 8 Kali Lipat

Konvensi (IOG) diharapkan dapat menjadi platform bagi titik balik perubahan industri hulu migas yang mampu memberikan tingkat imbal balik (IRR) proyek yang kompetitif, memberikan stabilitas peraturan, hingga menciptakan ekosistem hulu migas yang bersinergi dengan peta jalan pengembangan net zero emision pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Melalui konvensi IOG, SKK Migas berharap dapat melakukan identifikasi kebijakan dan strategi untuk dapat meningkatkan daya tarik investasi di hulu migas Indonesia dari kondisi dunia yang semakin kompetitif.

Selain itu, SKK Migas berharap bisa melakukan diskusi dan identifikasi dampak kondisi global, utamanya Low Carbon Initiatives (LCI) dan energy transition pada industri hulu migas, dan meningkatkan kolaborasi antar para investor dan pemangku kepentingan.

Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) merupakan langkah penting untuk Indonesia mencapai target nol emisi karbon (net zero carbon emission) pada 2060.

Hal itu disampaikannya dalam Forum Perubahan Iklim Tri Hita Karana bertajuk Aligning for Climate Action on Road to Net Zero Carbon Emission, Rabu (23/6/2021).

"Forum bersama ini menunjukkan komitmen kedua negara (Indonesia-AS) untuk meningkatkan pencegahan perubahan iklim dalam mencapai nol emisi karbon untuk kesejahteraan manusia dan planet," ujarnya.

Baca juga: Hadapi Omicron Tak Lockdown, Luhut: Tidak Menyelesaikan Masalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com