Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Investasi Bisnis Pengisian Kendaraan Listrik Bisa Capai 1,6 Triliun Dollar AS pada 2040

Kompas.com - 29/11/2021, 14:48 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Penjualan kendaraan listrik (EV) sangat kuat baru-baru ini. Menurut data BNEF, dalam 12 bulan hingga Juni 2021, penjualan kendaraan listrik meningkat lebih dari 160 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, dan meningkat lebih dari 130 persen selama periode yang sebanding pada 2019.

Meski begitu, transisi ke kendaraan listrik masih sedang berlangsung dan baru permulaan sehingga masih banyak yang harus dilalui. Di Inggris, misalnya, kendaraan listrik baru menyumbang 11 persen dari total penjualan mobil penumpang tahun lalu.

Namun, jika tujuan pelarangan penjualan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE) baru pada tahun 2030 ingin dicapai, proporsi ini harus meningkat menjadi 100 persen dalam waktu kurang dari 9 tahun.

Baca juga: Ini Sederet Strategi Kemenhub Percepat Penggunaan Kendaraan Listrik

Kenaikan permintaan kendaraan listrik akan diikuti dengan meningkatnya pengisian kendaraan listrik.

Menurut perkiraan Bloomberg, pada tahun 2040 mendatang, lebih dari 300 juta port pengisian kendaraan listrik baru (meliputi perumahan, publik, pengisian cepat, dan armada) akan dibutuhkan secara global, sementara saat ini jumlahnya kurang dari 6 juta.

Banyaknya pengisi daya yang dibutuhkan untuk mendukung transisi ke kendaraan listrik baik mobil penumpang maupun kendaraan komersial, berarti pasar pengisian kendaraan listrik akan terus tumbuh hingga tahun 2035 ketika investasi dalam infrastruktur pengisian daya mencapai puncaknya.

Bloomberg melaporkan, pada tahun 2040, lebih dari 500 juta pengisi daya kendaraan listrik akan dibutuhkan secara global, yang setara dengan investasi kumulatif hampir 1,6 triliun dollar AS dalam infrastruktur pengisian kendaraan listrik.

Sampai saat ini, sulit bagi investor ekuitas untuk secara langsung menyentuh topik pengisian kendaraan listrik, karena bisnis pengisian kendaraan listrik masih sangat kecil.

Baca juga: Ambisi Indonesia Wujudkan Industri Kendaraan Listrik dari Hulu ke Hilir

Namun, dalam 12 bulan terakhir, sejumlah besar perusahaan pengisian kendaraan listrik telah go public, biasanya melalui perusahaan untuk tujuan khusus (SPAC). Oleh karena itu, peluang bagi investor sangat meningkat.

Karena industri pengisian kendaraan listrik terus berkembang pesat, banyak dari perusahaan yang bergerak di bisnis tersebut dapat terus berkinerja baik dalam jangka pendek.

Namun, dalam jangka panjang, kesenjangan antara perusahaan yang berhasil mempertahankan pelanggan dan perusahaan yang model bisnisnya terutama berfokus pada penjualan perangkat keras pengisian daya atau listrik dapat menjadi lebih jelas. (Selvi Mayasari)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pada 2040, nilai investasi bisnis pengisian kendaraan listrik bisa US$ 1,6 triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com