Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Varian Omicron, Sri Mulyani: RI Punya Bekal Kuat

Kompas.com - 29/11/2021, 15:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah memiliki bekal kuat dalam menghadapi munculnya varian baru Covid-19, Omicron.

Bekal tersebut adalah ilmu yang berasal dari kesuksesan penanganan pandemi Covid-19 varian Delta sejak Juli 2021 lalu.

Bendahara Negara ini berharap, bekal itu mampu menjadi bantalan pemerintah dalam menangani varian-varian baru.

Baca juga: Muncul Varian Omicron, Sandiaga Uno Bakal Evaluasi Daftar Negara yang Boleh Masuk Indonesia

"Keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan varian Delta dan terpeliharanya kewaspadaan dan disiplin penerapan prokes dan kehati-hatian, diharapkan akan menjadi bekal kuat dalam menghadapi ancaman baru, munculnya varian baru, yaitu Omicron Covid-19," kata Sri Mulyani dalam penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi TKDD 2022, Senin (29/11/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, pemerintah berhasil mengatasi varian Delta. Tercatat kasus harian Covid-19 telah menurun seiring dengan capaian vaksinasi yang meningkat.

Pemerintah menargetkan, progress vaksinasi pada akhir tahun 2021 dapat mencapai 284,3 juta dosis atau 52,6 persen penduduk dengan asumsi vaksinasi 1,5 juta dosis per hari.

"Bila vaksinasi dapat dilaksanakan 2 juta dosis per hari, maka pada akhir 2021 mencapai 301,8 juta dosis atau 55,9 persen penduduk," beber Sri Mulyani.

Sri Mulyani menuturkan, penanganan dan pengendalian Covid-19 varian Delta didukung oleh instrumen APBN sejak 2020.

Baca juga: Hadapi Omicron Tak Lockdown, Luhut: Tidak Menyelesaikan Masalah

APBN menggelontorkan ratusan triliun untuk penanganan pandemi dan perluasan bantuan sosial. Pun memberikan insentif untuk dunia usaha, baik UMKM maupun korporasi.

Pemerintah, kata Sri Mulyani, berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk Bank Indonesia dalam menangani defisit fiskal, dengan pembelian SBN di pasar perdana.

Di sisi lain, sinergi pemerintah pusat dan daerah juga terus diperkuat dalam penanganan pandemi secara efektif dan memulihkan kembali kesejahteraan rakyat, menciptakan kesempatan kerja, dan menurunkan kembali tingkat kemiskinan.

Hal ini memungkinkan ekonomi RI dipatok tembus 5 persen di kuartal IV 2021.

"Perekonomian Indonesia pada tahun 2022 juga diproyeksikan meningkat, melanjutkan penanganan pandemi yang efektif berhasil mengendalikan varian Delta dengan cepat sehingga aktivitas ekonomi kembali meningkat pada kuartal IV 2021," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Ada Varian Omicron Covid-19, Pasar Keuangan, Kripto, dan Minyak Muram

Kendati demikian, dia tidak memungkiri pemulihan ekonomi tahun depan masih tidak merata bahkan tidak pasti.

"Pemulihan ekonomi tahun 2022 dibarengi munculnya risiko baru yang harus dikelola seperti volatilitas harga komoditas, tekanan inflasi dan implikasi kenaikan suku bunga di negara maju terutama AS, rebalancing ekonomi China, serta disrupsi rantai pasok dan dinamika geopolitik," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com