JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah memiliki bekal kuat dalam menghadapi munculnya varian baru Covid-19, Omicron.
Bekal tersebut adalah ilmu yang berasal dari kesuksesan penanganan pandemi Covid-19 varian Delta sejak Juli 2021 lalu.
Bendahara Negara ini berharap, bekal itu mampu menjadi bantalan pemerintah dalam menangani varian-varian baru.
Baca juga: Muncul Varian Omicron, Sandiaga Uno Bakal Evaluasi Daftar Negara yang Boleh Masuk Indonesia
"Keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan varian Delta dan terpeliharanya kewaspadaan dan disiplin penerapan prokes dan kehati-hatian, diharapkan akan menjadi bekal kuat dalam menghadapi ancaman baru, munculnya varian baru, yaitu Omicron Covid-19," kata Sri Mulyani dalam penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi TKDD 2022, Senin (29/11/2021).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, pemerintah berhasil mengatasi varian Delta. Tercatat kasus harian Covid-19 telah menurun seiring dengan capaian vaksinasi yang meningkat.
Pemerintah menargetkan, progress vaksinasi pada akhir tahun 2021 dapat mencapai 284,3 juta dosis atau 52,6 persen penduduk dengan asumsi vaksinasi 1,5 juta dosis per hari.
"Bila vaksinasi dapat dilaksanakan 2 juta dosis per hari, maka pada akhir 2021 mencapai 301,8 juta dosis atau 55,9 persen penduduk," beber Sri Mulyani.
Sri Mulyani menuturkan, penanganan dan pengendalian Covid-19 varian Delta didukung oleh instrumen APBN sejak 2020.
Baca juga: Hadapi Omicron Tak Lockdown, Luhut: Tidak Menyelesaikan Masalah
APBN menggelontorkan ratusan triliun untuk penanganan pandemi dan perluasan bantuan sosial. Pun memberikan insentif untuk dunia usaha, baik UMKM maupun korporasi.
Pemerintah, kata Sri Mulyani, berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk Bank Indonesia dalam menangani defisit fiskal, dengan pembelian SBN di pasar perdana.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.