NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Bursa Efek New York menghjau pada akhir perdagangan Senin (29/11/2021) waktu setempat (Selasa Pagi WIB).
Wall Street kembali pulih dari aksi jual Jumat (26/11/2021). Para investor berharap varian virus corona Omicron tidak akan mengarah pada penguncian setelah ada jaminan dari Presiden AS Joe Biden.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 236,6 poin atau 0,68 persen, ditutup pada 35.135,94 poin. Indeks S&P 500 naik 60,65 poin atau 1,32 persen, menjadi 4.655,27 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 291,18 poin atau 1,88 persen pada 15.782,83 poin.
Baca juga: Terimbas Isu Varian Baru Covid-19, Bursa Global Rontok
Nasdaq memimpin kenaikan di antara indeks-indeks utama dengan bantuan dari sektor teknologi, sementara S&P dan Dow menguat setelah mengalami penurunan persentase satu hari terbesar dalam beberapa bulan dalam sesi yang dipersingkat Jumat (26/11/2021) karena investor khawatir bahwa varian Ccovid-19 terbaru akan menyebabkan gangguan ekonomi.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor teknologi merupakan pencetak persentase keuntungan terbesar, melonjak 2,6 persen, diikuti oleh sektor konsumen, yang ditutup menguat 1,6 persen dengan dorongan dari Amazon.com dan Tesla Inc.
Dorongan besar lainnya dari saham tunggal di S&P 500 datang dari Microsoft dan Apple Inc, yang menguat setelah HSBC menaikkan target harga untuk pembuat iPhone.
Indeks Dow naik, namun kinerjanya masih di bawah indikator utama lainnya dengan tekanan dari Merck & Co Inc, yang ditutup anjlok 5,4 persen. Produsen obat itu memperpanjang kerugian sejak Jumat (26/11/2021) ketika data terbaru dari studi pil eksperimental Covid-19 menunjukkan kemanjuran yang lebih rendah dalam mengurangi risiko rawat inap dan kematian daripada yang dilaporkan sebelumnya.
Biden mengatakan pada Senin (29/11/2021) bahwa penguncian terkait Omicron tidak dilakukan untuk saat ini dan dia mendesak warga Amerika untuk tidak panik tentang varian tersebut. Namun, dia merekomendasikan vaksinasi dan mengenakan masker di dalam ruangan untuk memerangi virus dan mengatakan Amerika Serikat bekerja dengan perusahaan farmasi untuk membuat rencana darurat jika vaksin baru diperlukan.
Komentar dan indikasi dari perusahaan obat bahwa mereka menganggap serius varian itu meyakinkan investor, yang cemas tentang potensi pembatasan Covid lebih lanjut.
"Jumat adalah peristiwa de-risiko besar. Anda membuat pasar kembali ke ketakutan terburuk penyebaran Covid dan kembalinya penguncian," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dikutip dari Reuters.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.