JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian mengimplementasikan sejumlah strategi untuk mendorong para pelaku industri merealisasikan komitmennya dalam menciptakan industri hijau yang berkelanjutan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut salah satu yang dijalankan adalah mengurangi jejak karbon melalui hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah sejumlah komoditas .
"Dalam hal ini kami juga menciptakan hilirisasi industri untuk ekspor barang jadi atau setengah jadi," ujar Menperin Agus saat memberi penghargaan sertifikat industri hijau, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: RSPO: Masyarakat dan Industri Bisa Berkolaborasi dalam Industri Sawit
Kedua adalah melakukan transformasi industri ke arah digitalisasi untuk mendorong unit usaha masuk ke dalam platform digital.
Ketiga adalah melakukan pengembangan ekonomi hijau melalui pembangunan kawasan industri hijau, ekosistem Enegeri Baru dan Terbarukan (EBT),dan produksi produk-produk hijau.
Menperin menuturkan, selain melalui 3 strategi tersebut, pihaknya juga telah mengeluarkan regulasi untuk menciptakan ekosistem industri hijau.
Dalam proses produksi, pihaknya telah meminta kepada sektor industri agar dalam proses manufakturnya terjadi penurunan gas rumah kaca secara signifikan, efisiensi, dan ketahanan air, penerapan ekonomi sirkular dan pengembangan kawasan industri berbasis energi bersih.
"Salah satu contohnya adalah program Green Mobility bagi segala bentuk metode transportasi. Ini termasuk program kendaraan bermotor rendah emisi dan kendaraan listrik (EV) dan baterai, serta riset dan pengembangan bentuk teknologi lain yang bersifat bersih dan berkelanjutan," ungkap Agus.
Baca juga: Ambisi Indonesia Wujudkan Industri Kendaraan Listrik dari Hulu ke Hilir
Agus juga tidak menampik adanya tantangan dalam menciptkan industri hijau ini, seperti industri hijau yang membutuhkan R&D yang ekstensif dan dapat diaplikasikan, biaya yang mahal ketika terjadi shifting ke peralatan hijau, hingga masih banyaknya industri yang menggunakan mesin yang berteknologi lama.
"Namun saya optimistis dan menangkap gairah dan semangat yang tinggi dari pelaku industri untuk menghadirkan industri yang lebih bertanggung jawab terhadap kehidupan manusia," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.