Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Saat Nataru

Kompas.com - 30/11/2021, 17:49 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan aman saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Hal itu didasarkan pada prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan yang menunjukkan bahwa 11 komoditas pangan yang dipantau pemerintah dalam kondisi yang surplus.

Meski begitu, Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Risfaheri mengatakan, pihaknya tetap  mengantisipasi potensi kenaikan permintaan bahan pangan jelang Nataru dengan melakukan pemantauan stok dan harga pangan secara berkala.

“Secara nasional stok pangan kita aman, kita terus melakukan pemantauan agar tidak terjadi kelangkaan pasokan yang menyebabkan lonjakan harga yang tidak terkendali,” ujar Risfaheri dalam siaran resminya, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: Widodo Makmur Perkasa Tetapkan Harga IPO Rp 160, Incar Dana Segar Rp 707,04 Miliar

Risfaheri menuturkan, berdasarkan prognosa pangan, neraca beras mengalami surplus hingga 9,3 juta ton. Ketersediaan beras dari produksi dalam negeri 2021 ditambah stok beras dari produksi sebelumnya (carry over) tahun 2020 mencapai 39 juta ton. Sementara perkiraan kebutuhan dalam negeri sebesar 29,6 juta ton.

Kementan juga menyebut ketersediaan komoditas lainnya seperti cabai dan telur mencukupi dan masih surplus hingga akhir Desember 2021. Cabai besar surplus sebesar 17.000 ton, cabai rawit 14.000 ton, telur ayam ras 23.000 ton.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sarwo Edhy berharap kondisi pasokan pangan tetap aman dan terkendali.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kita berharap pandemi yang masih berlangsung ini kita semakin kuat dan bertahan terutama dengan menjaga ketersediaan pangan terutama di daerah-daerah yang masyarakatnya mayoritas merayakan natal,” ujar Sarwo.

Baca juga: APLN Bayarkan Kupon Obligasi Global Senilai 300 Juta Dollar AS

Selain melakukan pemantauan pasokan, Kementan juga melakukan intervensi distribusi dari daerah surplus/kelebihan produksi ke daerah defisit maupun yang mengalami lonjakan harga.

"Berbagai intervensi bantuan distribusi telah kami lakukan, antara lain dalam menjaga stabilasasi pasokan dan harga telur, jagung pakan dan cabai," kata Sarwo.

Stabilisasi pasokan dan harga pangan juga diupayakan dengan memotong rantai pasok pangan melalui optimalisasi Pasar Mitra Tani (PMT) yang ada di seluruh Indonesia.

PMT menjual bahan pangan di bawah harga pasar karena memotong rantai pasok dengan membeli produk pangan langsung dari petani atau kelompok tani atau produsen pangan lainnya.

Baca juga: Program Industri Hijau Dinilai Mampu Menghemat Energi Rp 3,2 Triliun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com