Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disumbang Minyak Goreng, Inflasi November Tertinggi Sepanjang 2021

Kompas.com - 01/12/2021, 11:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi inflasi pada November 2021 sebesar 0,37 persen (month to month/mtm).

Dengan demikian, inflasi sepanjang tahun 2021 mencapai 1,30 persen (year to date/ytd) dan inflasi secara tahunan sebesar 1,75 persen (year on year/yoy).

"Tahun 2020 terjadi inflasi bulanan 0,37 persen dan inflasi 1,75 persen secara tahunan. Jadi secara bulanan dan tahunan, inflasi pada bulan November 2021 adalah inflasi tertinggi di tahun 2021," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Ini yang Dilakukan Kemendag Siasati Kenaikan Minyak Goreng Selama Natal dan Tahun Baru

Dari 90 kota IHK, inflasi terjadi di 84 kota, sementara deflasi hanya terjadi di 6 kota. Kota dengan capaian inflasi tertinggi adalah Sintang sebesar 2,01 persen.

Komoditas penyumbang inflasi di Sintang adalah bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, dan kacang panjang.

"Sedangkan dari 6 kota deflasi, deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu -0,53 persen. Penurunan disumbang oleh harga daun bawang, ikan cakalang, cabai rawit, dan kangkung, dengan andil 0,15 persen," tutur Margo.

Disumbang minyak goreng

Margo menjelaskan, inflasi bulan November 2021 disumbang oleh beberapa komoditas, termasuk minyak goreng. Hal ini terlihat dari penyumbang inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran.

Dari sisi pengeluaran, kelompok yang paling besar memberi andil terhadap inflasi bulan ini adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Inflasi pada kelompok ini mencapai 0,84 persen dengan andil terhadap inflasi 0,21 persen

"Komoditas penyumbang dominan yang memberi andil inflasi adalah minyak goreng sebesar 0,08 persen, telur ayam ras dan cabai merah dengan andil 0,06 persen, dan daging ayam ras 0,02 persen," jelas Margo.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Naik, BI Proyeksi Terjadi Inflasi 0,25 Persen pada November 2021

Tingginya harga minyak goreng juga mengerek tingginya inflasi pada komponen harga bergejolak (volatile food). Komponen ini memberi andil terhadap inflasi November 2021 mencapai 0,20 persen.

"Komoditas yang mendorong inflasi adalah minyak goreng, telur ayam ras, cabai merah, dan daging agam ras," sebut Margo.

Sementara itu, komponen kedua penyumbang inflasi adalah komponen inflasi inti dengan andil 0,11 persen. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga emas perhiasan, serta harga sewa dan kontrak rumah.

Sedangkan komponen harga yang diatur pemerintah memberi andil sebesar 0,06 persen yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif angkutan udara dan kenaikan harga rokok kretek filter.

Kelompok lainnya

Selain makanan minuman dan tembakau, kelompok lain yang mempengaruhi inflasi bulan November 2021 adalah kelompok transportasi. Di kelompok ini, terjadi inflasi sebesar 0,51 persen dengan andil 0,05 persen.

"Kelompok ketiga adalah kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga. Inflasi disebabkan karena kenaikan sewa dan kontrak rumah dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen," pungkas Margo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com