Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Jangka Waktu Investasi, Mana yang Paling Cocok?

Kompas.com - 01/12/2021, 12:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memilih jenis investasi yang cocok untuk Anda bisa dilakukan berdasarkan jangka waktunya. Jangka waktu itu terdiri dari investasi jangka pendek, menengah dan panjang.

Masing-masing pilihan jangka waktu investasi tersebut memiliki strategi yang berbeda. Strategi tersebut diperlukan untuk bisa mencapai tujuan finansial yang ingin diraih.

Misalnya, untuk biaya pernikahan, pendidikan, liburan maupun dalam rangka membeli rumah. Masing- masing jangka waktu investasi tersebut pun memiliki risiko yang berbeda-beda.

Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini 5 Tips Investasi Emas

Berikut tiga jenis jangka waktu investasi yang dikutip Kompas.com pada Rabu (1/12/2021) berdasarkan laman bca.co.id:

Jangka Waktu Investasi

Biasanya dapat terpenuhi dalam waktu kurang dari 1 tahun. Strategi untuk jangka pendek adalah menggunakan dana yang bisa di akses sewaktu-waktu seperti Instrumen Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dan instrumen jangka pendek (deposito dan obligasi < 1 tahun).

RDPU menawarkan imbal hasil yang optimal dengan risiko yang relatif rendah, dapat ditarik kapan saja (likuid), dan lebih terlindungi dari volatilitas perubahan harga reksa dana.

  • Investasi Jangka Menengah

Biasanya dapat terpenuhi dalam waktu sekitar 1-5 tahun. Kamu bisa menggunakan instrumen Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT), atau Reksa Dana Campuran (RDC) yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi daripada RDPU.

RDPT berinvestasi pada instrumen surat utang baik pemerintah maupun perusahaan, sedangkan RDC maksimal 79 persen berinvestasi pada instrumen pasar uang, efek bersifat utang dan/atau efek bersifat ekuitas/saham.

  • Investasi Jangka Panjang

Biasanya dapat dipenuhi dalam waktu lebih dari 5 tahun. Selain disarankan me-monitor pengeluaran secara disiplin dan menyisihkan pemasukan secara konsisten, sebaiknya memilih produk investasi yang dapat mempercepat tujuan finansial jangka panjang tetapi disesuaikan dengan profil risiko.

Reksa Dana Saham (RDS) merupakan pilihan investasi untuk seorang investor dengan profil risiko agresif yang dapat menerima risiko yang tinggi dan jangka waktu investasi panjang.

Baca juga: 6 Hal yang Harus Dipikirkan Sebelum Investasi Apartemen

Sementara itu, mengutip cermati.com berikut beberapa cara menentukan jangka waktu investasi:

Cara Menentukan Jangka Waktu Investasi

Setelah memahami jenis jangka waktu investasi, langkah selanjutnya adalah menentukan pilihan. Kamu dapat memilih dengan mempertimbangkan hal berikut:

  • Tetapkan tujuan investasi

Mau investasi, harus tahu dulu apa tujuannya. Jadi tidak asal investasi, taruh duit, selesai. Tetapkan tujuan investasimu.

Misalnya investasi untuk melanjutkan pendidikan, DP rumah, biaya menikah, pergi haji, atau liburan dalam waktu dekat. Sebab, tujuan investasi akan memengaruhi instrumen dan jangka waktu yang ingin diambil.

  • Tentukan target atau jangka waktu investasi

Tahapan berikutnya, menentukan target investasi. Misalnya, tujuan investasi kamu mengumpulkan DP rumah 30 persen dari harga rumah Rp 500 juta, yakni sebesar Rp 150 juta.

Target persiapan DP tersebut lima tahun (60 bulan). Itu berarti kamu harus menyisihkan uang sebesar Rp 2,5 juta per bulan atau Rp 84 ribu per hari.

  • Pilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko

Setelah menentukan tujuan dan target atau jangka waktunya, kemudian pilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko kamu. Apakah kamu termasuk tipe yang konservatif alias cari aman, moderat, atau agresif alias berani ambil risiko.

Jika kamu tipe yang agresif, sebaiknya pilih investasi reksadana campuran. Saham atau reksadana saham juga bisa agar dapat mencapai tujuan dengan cuan yang besar.

Tetapi kalau kamu orang yang maunya cari aman, investasi emas, deposito, atau obligasi pemerintah tak jadi masalah.

  • Alokasikan dana investasi

Sudah menyusun rencana investasi dengan matang percuma bila tidak disiplin menyisihkan uang dari penghasilan. Setiap bulan idealnya alokasi anggaran untuk bujet investasi sebesar 10 persen dari penghasilan.

Akan tetapi, bila ingin hasil lebih maksimal dengan modal yang lebih besar, kamu harus mencari penghasilan tambahan. Entah itu menjual keahlian, membuka bisnis, jualan online, atau lainnya.

Baca juga: Ini Sederet Keuntungan Investasi di Reksa Dana Syariah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com