Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adaro Energy Bukukan Laba Bersih Rp 6,01 Triliun pada September 2021

Kompas.com - 01/12/2021, 15:25 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan, laba bersih atau laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 420,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,01 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dollar AS) hingga September 2021.

Kinerja tersebut naik 284,8 persen dibanding periode yang sama di 2020 yang sebesar 109,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,56 triliun.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO Garibaldi Thohir mengatakan, peningkatan profitabilitas perusahaan di dorong kondisi pasar batu bara yang lebih baik. Di sisi lain, perusahaan berupaya menjaga kinerja operasional dan efisiensi.

Baca juga: Adaro Siapkan Dana Rp 4 Triliun untuk Buyback Saham

"Kondisi pasar batu bara yang kondusif semakin meningkatkan profitabilitas ADRO pada periode laporan ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12/2021).

Menurutnya, perusahaan berfokus pada keunggulan operasional dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan batu bara yang terintegrasi vertikal. Hal itu turut memungkinkan pencapaian kinerja yang solid.

Sejalan dengan laba bersih, pendapatan usaha turut meningkat 31 persen menjadi sebesar 2,56 miliar dollar AS hingga akhir September 2021 dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar 1,95 miliar dollar AS.

Peningkatan pendapatan utamanya di dorong kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 42 persen (year on year/yoy) berkat tingginya harga batu bara. Meski di sisi lain, produksi batu bara ADRO turun 4 persen menjadi hampir 40 juta ton.

Sementara itu, beban pokok pendapatan memang naik, namun hanya sebesar 7 persen menjadi 1,59 miliar dollar AS dari sebelumnya mencapai 1,49 miliar dollar AS pada September 2020.

"Meski dihadapkan dengan kondisi cuaca yang kurang baik, ADRO tetap mampu mencukupi pasokan untuk kebutuhan para pelanggan, suatu hal yang membuktikan kekuatan model bisnis yang diterapkan perusahaan," kata Garibaldi.

Ia menambahkan, dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir fundamental pasar batu bara, ADRO memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada target profitabilitas.

Baca juga: Dari Rugi, Laba Bersih INOV Meroket 253,6 Persen pada Kuartal III-2021

"Karenanya, panduan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) operasional direvisi menjadi 1,75 miliar-1,90 miliar dollar AS untuk tahun 2021," imbuhnya.

Hingga akhir September 2021, ADRO mencatat EBITDA operasional sebesar 1,14 miliar dollar AS, atau naik 70 persen dari periode yang sama di 2020 yang sebesar 676 juta dollat AS. Peningkatan ini berkat kenaikan harga jual rata-rata batu bara.

Marjin EBITDA operasional pun terjaga ehat sebesar 45 persen seiring kemampuan perusahaan meningkatkan meningkatkan efisiensi operasional dan pengendalian biaya.

Adapun, total aset ADRO hingga Sepetmber 2021 tercatat sebesar 7,11 miliar dollar AS, setara dengan kenaikan 10 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Aset lancar tercatat sebesar 2,32 miliar dollar AS, sementara aset non lancar sebesar 4,79 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com