Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah SilverQueen, Produk Cokelat Asal Indonesia yang Mendunia

Kompas.com - 02/12/2021, 06:46 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dari mana asal SilverQueen? Apakah SilverQueen produk asli Indonesia? Siapa pencipta SilverQueen? SilverQueen dijual di negara mana saja?

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu kerap mencuat di kalangan pembaca mengenai sejarah SilverQueen dan perusahaan produsennya.

Betapa tidak, SilverQueen mendunia sebagai merek cokelat batangan yang dekat dengan konsumen. Di sisi lain, tak banyak yang tahu bahwa SilverQueen berasal dari Indonesia.

Baca juga: Kisah Mi Instan Andalan Indofood: Supermi, Indomie, dan Sarimi

Karena itu, artikel ini akan membantu pembaca menjawab sejumlah pertanyaan yang kerap bermunculan terkait sejarah lahirnya cokelat batangan SilverQueen.

Ming Chee Chuang SilverQueen

Sejarah SilverQueen tak bisa lepas dari nama Ming Chee Chuang. Ia adalah pebisnis asal Burma (Myanmar) keturunan Tionghoa yang telah lama menetap di Bandung.

Lahirnya SilverQueen berasal dari langkah Ming Chee Chuang yang membeli perusahaan bernama NV Ceres. Pada era Hindia Belanda, NV Ceres merupakan perusahaan milik orang Belanda yang kemudian dijual seiring masuknya Jepang pada tahun 1942.

Setelah dibeli Chuang (Ming Chee Chuang SilverQueen), NV Ceres berubah nama menjadi PT Perusahaan Industri Ceres. Inilah cikal bakal SilverQueen mendunia.

Baca juga: Sejarah Sandal Jepit Swallow, Pabriknya Berdiri Sejak Tahun 1987

Meski demikian, perusahaan produsen SilverQueen saat ini berkantor pusat di Singapura di bawah naungan Petra Foods Limited.

Dikutip dari laman resmi Petra Foods Limited, dijelaskan bahwa perusahaan tersebut kali pertama mendirikan merek SilverQueen dan Ceres di Indonesia pada tahun 1950-an.

“Petra Foods telah memuaskan generasi pecinta cokelat di wilayah ini selama lebih dari 50 tahun. Didirikan oleh keluarga Chuang pada tahun 1950-an sebagai produsen cokelat di Indonesia,” tulis laman resmi perusahaan, dikutip pada Kamis (2/12/2021).

Perusahaan keluarga Chuang memang melanjutkan bisnis “Ming Chee Chuang SilverQueen” melalui anak-anak Ming Chee Chuang yakni John dan Joseph Chuang.

Pada periode inilah perusahaan induk baru didirikan di Singapura dengan Petra Foods Pte Ltd di tahun 1984 sekaligus penggabungan PT Ceres ke induk baru tersebut yang terus berkembang hingga saat ini.

SilverQueen di bawah Petra Foods

Pada 1987, Petra Foods mulai mendistribusikan merek pihak ketiga di Indonesia. Perusahaan mencatat sederet portofolio merek cokelat terkemuka, termasuk merek utama seperti SilverQueen, Ceres dan Delfi.

“Kami adalah pemimpin pasar untuk produk manisan cokelat bermerek di Indonesia. Merek kami juga ditemukan di seluruh wilayah di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina,” tulis perusahaan.

Baca juga: Kisah di Balik Sandal Jepit Swallow, Alas Kaki Populer Asli Indonesia

Ini sekaligus menjawab pertanyaan mengenai SilverQueen dijual di negara mana saja. Artinya, SilverQueen mendunia karena tak hanya dijual di Indonesia.

Lebih lanjut, pada tahun 2001 Petra Foods juga pernah menandatangani usaha patungan dengan Meiji Seika Kaisha dari Jepang untuk memproduksi kembang gula dan biskuit bermerek Meiji di Indonesia.

Sederet langkah bisnis terus dilakukan perusahaan, termasuk melantai di Bursa Efek Singapura pada November 2004.

Kini, perusahaan terus memasarkan dan mendistribusikan produk permen cokelat mereknya sendiri di pasar inti seperti Indonesia, Filipina, Singapura dan Malaysia.

Baca juga: RI Pernah Ekspor Opium, Jejak Pabriknya Ada di Kampus UI Salemba

“Selain itu, produk gula-gula cokelat kami dijual di lebih dari 10 negara lain termasuk Thailand, Brunei, India, Korea Selatan, dan Vietnam,” tulis perusahaan.

Itulah ulasan mengenai sejarah SilverQueen, termasuk informasi terkait sosok “Ming Chee Chuang Silverqueen” yang membuat SilverQuen mendunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com