Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Ahok, Erick Thohir, dan Arya Sinulingga soal Kontrak yang Bikin Rugi BUMN

Kompas.com - 02/12/2021, 12:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan, banyaknya kontrak yang dimiliki BUMN, tetapi justru menguntungkan pihak lain.

Hal itu ia ungkapkan dalam video di channel YouTube-nya yakni Panggil Saya BTP yang diunggah pada 19 November 2021 lalu.

"Banyak kontrak-kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN, termasuk Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi. Kenapa kontrak-kontraknya menguntungkan pihak lain?" ungkapnya seperti dikutip dalam video, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Erick Thohir Tutup 74 Anak-Cucu BUMN, Terbanyak dari Pertamina dan Telkom

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, permasalahan yang terjadi BUMN itu suka terlindungi oleh oknum-oknum yang ada di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Alhasil, seringkali tidak menjadi temuan yang mengarah pada korupsi.

"Itu mens rea (niat jahat)-nya ada, tapi mungkin anda terlindungi oknum BPK. Jadi tidak ada kerugian, atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar. Kalau saya, pasti Anda saya proses. Saya ini sudah kenyang sama oknum BPK," kata Ahok.

Pada video itu, Ahok menekankan, para pejabat eksekutif di BUMN harus memiliki kemampuan dan keberanian dalam memutuskan sebuah proyek bisnis. Bila tidak mengerti akan proyek tersebut, maka bisa menggunakan jasa konsultan atau investment bank.

Namun, dalam proses menggarap proyek itu, pejabat BUMN harus memilih konsultan yang benar-benar profesional dan memiliki mitigasi yang jelas jika terjadi kerugian atau kegagalan akibat kondisi yang diluar kontrolnya. Ahok bilang, hal itu untuk mengetahui niat dari para pejabat tersebut.

"Kita bisa lihat mens area, kalau dia mau mengatur oknum konsultan, misalnya maunya pakai konsultan ini, hanya maunya konsultan ini, selalu dia. Spesialis BUMN yang mahal-mahal punya. Itu anda harus curiga, harusnya cut, enggak boleh," jelas dia.

Baca juga: Ahok Soroti Kontrak BUMN, Erick Thohir: Tolong Review yang di Pertamina

Tanggapan Kementerian BUMN

Pernyataan Ahok itu pun menuai tanggapan Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengaku mengapresiasi sorotan dan perhatian Ahok terhadap operasional bisnis BUMN.

Menurut Erick, hal itu selaras dengan fokus pembenahan yang dilakukan oleh Kementerian BUMN. Dia pun meminta Ahok mendalami dan meninjau kontrak yang bersangkutan dengan Pertamina.

“Tolong di-review yang ada di Pertamina, seperti saya juga me-review keseluruhan BUMN,” kata Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/12/2021).

Mantan Bos Inter Milan itu menegaskan, sejak tahun lalu, Kementerian BUMN fokus melakukan pembenahan dan perbaikan terhadap internal dari setiap perusahaan pelat merah.

“Jadi kalau Pak Ahok, Pak Komut menyatakan itu, saya mengucapkan terima kasih,” ujar dia.

Sebelumnya, pernyataan Ahok juga sempat mendapat respons dari Staf Khusus Menteri BUMN atau Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga. Ia mengingatkan Ahok untuk tak jadi 'komisaris rasa direktur'.

Menurut dia, kritik Ahok terhadap BUMN, pada dasarnya sudah lama disampaikan oleh Menteri BUMN. Artinya, hal-hal tersebut sudah menjadi perhatian Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com