Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi, Investasi, dan Dana Darurat, Mana yang Harus Diprioritaskan Lebih Dulu?

Kompas.com - 02/12/2021, 15:39 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam perencanaan keuangan, idealnya setiap orang harus memiliki dana darurat, asuransi, dan investasi. Lantas mana yang harus menjadi prioritas terlebih dulu?

Menurut perencana keuangan independen sekaligus Co-Founder dari platform penyedia jasa perencanaan keuangan Sipundi.id, M. Kharisma, dana darurat adalah uang yang tersedia dan dapat dengan mudah ditarik setiap saat untuk kebutuhan mendesak dan tidak terduga yang memerlukan tindakan segera.

“Sedangkan, manfaat dari asuransi adalah untuk melindungi seseorang atau keluarganya secara keuangan dari risiko yang sifatnya tidak terduga," kata Kharisma melalui siaran pers, Kamis (2/12/2021).

"Sementara kegunaan dari investasi adalah untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang dan menjaga agar daya beli kita tidak tergerus dengan inflasi. Baik dana darurat, asuransi dan investasi, ketiganya sama-sama penting,” sambungnya.

Baca juga: Rincian UMK Kota Bandung 2022 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Dari ketiga hal tersebut, Kharisma menilai dana darurat harus menjadi prioritas pertama. Untuk lebih jelas, simak tiga tahapan sebelum memulai investasi sebagai berikut :

1. Dana Darurat

Menurut Kharisma, ketika membuat rancangan keuangan, dana darurat menjadi fondasi penting berupa tabungan untuk menyelamatkan seseorang saat terjadi keadaan tidak terduga. Bisa jadi keadaan tersebut membutuhkan biaya yang besar.

Dana darurat atau emergency fund memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai dana cadangan, atau cash reserve,” jelas dia.

Keadaan atau keperluan tidak terduga tersebut misalnya kehilangan sumber pendapatan secara mendadak, jatuh sakit, terjadi kebakaran, kecelakaan, dan sebagainya.

“Dana darurat baiknya disimpan di tempat yang aman, mudah diakses, dan mudah pencairannya. Anda dapat menyimpan dana darurat di tabungan, deposito, atau reksa dana pasar uang,” ujar Kharisma.

Baca juga: Cuma 5 Menit, Cara Mengisi Token Listrik di PLN Mobile

2. Asuransi

Selanjutnya adalah mempersiapkan asuransi. Kharisma menilai, asuransi penting dimiliki sebagai cara paling mudah mengelola risiko keuangan yang lebih besar dan sulit ditanggulangi hanya dengan dana darurat saja.

Sebagai contoh, risiko sakit dan dirawat di rumah sakit. Kejadian sakit yang membutuhkan perawatan medis di rumah sakit seringkali menguras biaya tidak sedikit. Dana darurat Anda mungkin bisa membantu, namun bila ternyata biaya perawatan sangat besar, maka keterbatasan dana darurat akan membuat keuangan Anda terguncang hebat.

“Asuransi bisa melakukan peran untuk hal itu dengan lebih baik dengan menutup pengeluaran rumah sakit,” kata dia.

Begitu juga dengan keberadaan Asuransi jiwa. Ketika seseorang pencari nafkah utama meninggal, maka otomatis pendapatan yang menjadi sandaran keluarga terhenti. Dana darurat yang besarnya terbatas akan sulit menutup pengeluaran keluarga hingga di tahun-tahun mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com