Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Pekan, IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Masih Melemah

Kompas.com - 03/12/2021, 09:28 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (3/12/2021).

Berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.573,01 atau naik 10,8 poin (0,16 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.583,82.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebanyak 200 saham melaju di zona hijau dan 169 saham di zona merah. Sedangkan 179 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,07 triliun dengan volume 2,02 miliar saham.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 0,2 persen, Hang Seng Hong Kong 1,12 persen, dan Strait Times 0,01 persen.

Sementara itu, Shanghai Komposit menguat 0,24 persen.

Wall Street pagi ini ditutup hijau dengan kenaikan index Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,8 persen, S&P 500 menguat 1,4 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq naik 0,8 persen.

Baca juga: Saat Anak Cucu BUMN Terlalu Gemuk dan Jadi Benalu...

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk long white body setelah rebound di support MA50 dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.

“IHSG diprediksi menguat. Namun penguatan diperkirakan bersifat sementara mempertimbangkan banyaknya kekhawatiran dan sentimen negatif sepekan terakhir,” ujar Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.422 per dollar AS, atau turun 25 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.398 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pasar belum lepas dari sentimen percepatan tapering AS yang menarik likuiditas dollar di pasar sehingga dollar berpotensi menguat.

Baca juga: [POPULER MONEY] Uang yang Didapat Messi dari Ballon dOr | China Minta Indonesia Setop Pengeboran di Natuna Utara

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan pelemahan terhadap dollar AS hari ini. Pasar juga mengkhawatirkan varian Covid-19 baru Omicron yang bisa menjadi pencetus gelombang pandemi baru. Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti rupiah," kata dia.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.450 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.350 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com