Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Teten: Jangan Ragu Memulai Usaha, KUR Siap Mendukung

Kompas.com - 03/12/2021, 10:25 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Merintis usaha baru di tengah pandemi adalah suatu keniscayaan, baik usaha skala mikro dan kecil.

Ketika ada niat serius dan keberanian memulai usaha, pemerintah turut memberikan dukungan melalui akses pembiayaan bersuku bunga yang sangat murah dan cepat lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Teten Masduki mengatakan, KUR sebagai layanan pembiayaan dihadirkan pemerintah kepada pelaku UMKM yang sebenarnya punya prospek berkembang, tetapi belum bankable.

Baca juga: Kemenkop UKM Pastikan BPUM Digunakan untuk Sektor Produktif

“Pemerintah senantiasa ada di samping usaha-usaha kerakyatan untuk mendukung pelaku usaha baik dari sisi permodalan maupun manajemen usaha dan kemudahan mendapatkan legalitas. Jangan ragu untuk mulai berwirausaha, terlebih generasi muda yang kesempatannya sangat luas,” kata Menteri Teten dalam siaran resminya, dikutip Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

Menurut Teten, pembiayaan KUR merupakan program prioritas pemerintah untuk UMKM yang alokasinya dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Teten juga membeberkan, Realisasi KUR hingga 30 November 2021 mencapai Rp 263,22 triliun.

Dari jumlah tersebut, mayoritas KUR disalurkan untuk usaha mikro dan kecil.

Data menunjukkan penyaluran KUR Super Mikro sebesar Rp 9,71 triliun untuk 1.104.917 debitur dan KUR Mikro mencapai Rp 166,11 triliun yang disalurkan kepada 5.418.549 debitur, adapun KUR Kecil tercatat Rp 87,37 triliun yang diterima 446.730 debitur.

Baca juga: KKP Diminta Tingkatkan KUR untuk Nelayan Tangkap

Teten juga mengatakan, penempatan KUR tidak hanya melalui perbankan, namun juga lewat koperasi.

Sehingga usaha mikro dan kecil di manapun dapat mengakses KUR tanpa kesulitan, termasuk lewat koperasi.

Hal itu telah dialami oleh Yohanes Yufrik Uni, dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Yufrik awalnya adalah sales produk makanan namun karena keberaniannya kemudian banting stir membuka usaha warung kopi di Desa Lusitada, Kecamatan Nita, Sikka.

Penghasilannya sebagai sales tidak mencukupi apalagi pandemi membuat penghasilannya menurun drastis.

Baca juga: Kemenkop UKM: Realisasi Penyaluran KUR Per November 2021 Capai Rp 262,95 Triliun

Untuk menutupi kebutuhan keluarganya dengan 3 orang anak yang masih bersekolah di SD dan SMP jauh dari cukup.

“Dengan ijin isteri saya mengundurkan diri sebagai sales dan memberanikan diri merintis usaha warung kopi kecil-kecilan di pinggir Jalan Trans Flores yang menghubungkan Maumere dan Ende,” kata Yufrik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com