Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Skystar Capital
Pemodal Ventura

Skystar Capital adalah pemodal ventura yang berfokus pada pendanaan awal untuk membantu akselerasi bisnis rintisan teknologi. Skystar Capital hadir sebagai solusi bagi para pendiri untuk memberikan bantuan modal, saran, dan kemitraan strategis untuk meningkatkan skala bisnis.

Skystar Capital didukung oleh berbagai grup perusahaan terkemuka di berbagai bidang seperti media, telekomunikasi, layanan keuangan, layanan kesehatan, sektor pendidikan, dan lain-lain. Kami memberikan akses melalui jaringan profesional untuk pengembangan bisnis perusahaan rintisan.

Ingin lebih kenal dengan kami? Bisa follow kami di Instagram (@skystar.vc) atau Linkedin Skystar Capital. Juga kunjungi situs kami www.skystarcapital.com atau kalau ingin berbincang dengan kami, kirimkan surel ke contact@skystarcapital.com 

Meneropong Peluang Industri Healthtech di Indonesia

Kompas.com - 03/12/2021, 15:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Rendahnya kesadaran terhadap kesehatan ditunjukkan dengan 29 persen masyarakat Indonesia yang masih tidak memiliki akses layak terhadap layanan sanitasi dasar. Hal ini menyebabkan angka kematian yang lebih tinggi disebabkan oleh air, sanitasi, dan kebersihan yang buruk, yang mengakibatkan 7,1 kematian per 100.000 pada penduduk di tahun 2016.

Salah satu akar masalah dari fenomena ini adalah kurangnya edukasi mengenai kesehatan. Akibatnya, terdapat kesenjangan angka harapan hidup sebesar 15 tahun antara penduduk desa dan kota, yang menunjukkan kontribusi tantangan geografis pada akses layanan kesehatan di negara kepulauan seperti Indonesia.

2. Persebaran tenaga medis yang tidak merata dapat menghambat pertumbuhan klinik atau rumah sakit

Indonesia hanya memiliki 0,36 dokter per 1.000 penduduk, jumlah ini masih di bawah standar minimal 1 dokter per 1.000 penduduk yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Dengan distribusi 56 persen total penduduk Indonesia berdomisili di Pulau Jawa, tidak mengherankan lantas apabila sebagian besar dokter Indonesia juga berbasis di Pulau Jawa. Oleh karena itu, dokter lebih mempertimbangkan untuk mendapatkan izin bekerja di pulau Jawa atau Sumatera. Hal ini semakin mengukuhkan fakta ketidakmerataan infrastruktur dan pembangunan ekonomi dengan daerah lain di Indonesia.

Situasi ini diperparah dengan dibatalkannya Peraturan Presiden No.4/2017 oleh Pemerintah; peraturan tersebut menyatakan bahwa dokter spesialis harus bekerja (pasca tamat) di daerah tertinggal. Akibatnya, distribusi antar dokter spesialis semakin tidak merata. Namun, sebagai langkah cepat, pemerintah telah menyiapkan Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2019 yang mengizinkan dokter spesialis bekerja secara sukarela di daerah tertinggal, dengan insentif tertentu dari pemerintah.

3. Layanan kesehatan menjadi lebih mahal, terutama untuk kelompok berpenghasilan menengah dan ke bawah

SSCSSC SSC

Biaya pelayanan kesehatan (rumah sakit, dokter spesialis, dan dokter umum) telah meningkat sekitar 9-12,5 persen per tahun dari 2015 hingga 2018. Namun, pertumbuhan disposable income yang lebih lambat di periode ini menyebabkan layanan kesehatan menjadi kurang terjangkau, terutama bagi kelompok berpenghasilan menengah dan ke bawah.

Program kesehatan umum pemerintah, yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), juga menghadapi situasi yang menantang. Sejak diluncurkan pada 2014, JKN mencatat defisit setiap tahunnya; dengan total Rp 32,84 triliun. Penyebab utama hal ini adalah harga premi yang rendah ditambah dengan fakta bahwa hanya 50 persen dari pengguna independen yang membayarkan premi mereka.

Ditambah dengan sistem pembayaran berdasarkan pelayanan (fee for service) yang berlaku di berbagai fasilitas kesehatan. Fee for service adalah metode pembayaran pelayanan rumah sakit yang berjenis retrospektif, dimana pembayaran ditetapkan setelah diberikannya layanan kesehatan. Dengan sistem pentarifan seperti ini, pihak penyedia layanan kesehatan dianggap meningkatkan pendapatan melalui berbagai macam pelayanan kepada pasien (Naoki Ikegami, 2015). Sehingga, berpotensi memicu terjadinya pemeriksaan yang berlebihan (over treatment), peresepan obat yang berlebihan (over prescription), dan penggunaan alat pemeriksaan yang berlebihan (over utility).

Peluang industri healthtech

Teknologi digital dapat menjadi penunjang untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih baik, serta memperkuat ekonomi pelayanan kesehatan di Indonesia. Aplikasi digital akan berkembang dari waktu ke waktu dalam meningkatkan akses, kualitas, dan menurunkan biaya pelayanan kesehatan agar dapat dijangkau lebih banyak pihak.

Dengan menggunakan teknologi digital, proses pelayanan kesehatan yang ada dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Ini akan mempengaruhi biaya dan sebagai hasilnya, akses ke masyarakat yang luas.

Tidak hanya itu, teknologi digital juga dapat memberikan solusi layanan kesehatan yang efektif dan efisien tanpa mengurangi pengalaman yang mengutamakan pasien. Sehingga, dengan adanya perkembangan teknologi digital di bidang kesehatan, permasalahan seperti kurangnya informasi kesehatan, keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan, dan tingginya biaya kesehatan menjadi dapat diatasi.

Hal itu tentu menciptakan peluang-peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan solusi yang bisa menjawab permasalahan di industri kesehatan di Indonesia.

Peran teknologi dalam mendorong tren hidup sehat

Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dapat ditingkatkan dengan memberikan edukasi terkait kesehatan atau pengingat mengenai parameter gaya hidup sehat melalui teknologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com