3. Layanan kesehatan menjadi lebih mahal, terutama untuk kelompok berpenghasilan menengah dan ke bawah
Biaya pelayanan kesehatan (rumah sakit, dokter spesialis, dan dokter umum) telah meningkat sekitar 9-12,5 persen per tahun dari 2015 hingga 2018. Namun, pertumbuhan disposable income yang lebih lambat di periode ini menyebabkan layanan kesehatan menjadi kurang terjangkau, terutama bagi kelompok berpenghasilan menengah dan ke bawah.
Program kesehatan umum pemerintah, yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), juga menghadapi situasi yang menantang. Sejak diluncurkan pada 2014, JKN mencatat defisit setiap tahunnya; dengan total Rp 32,84 triliun. Penyebab utama hal ini adalah harga premi yang rendah ditambah dengan fakta bahwa hanya 50 persen dari pengguna independen yang membayarkan premi mereka.
Ditambah dengan sistem pembayaran berdasarkan pelayanan (fee for service) yang berlaku di berbagai fasilitas kesehatan. Fee for service adalah metode pembayaran pelayanan rumah sakit yang berjenis retrospektif, dimana pembayaran ditetapkan setelah diberikannya layanan kesehatan. Dengan sistem pentarifan seperti ini, pihak penyedia layanan kesehatan dianggap meningkatkan pendapatan melalui berbagai macam pelayanan kepada pasien (Naoki Ikegami, 2015). Sehingga, berpotensi memicu terjadinya pemeriksaan yang berlebihan (over treatment), peresepan obat yang berlebihan (over prescription), dan penggunaan alat pemeriksaan yang berlebihan (over utility).
Teknologi digital dapat menjadi penunjang untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih baik, serta memperkuat ekonomi pelayanan kesehatan di Indonesia. Aplikasi digital akan berkembang dari waktu ke waktu dalam meningkatkan akses, kualitas, dan menurunkan biaya pelayanan kesehatan agar dapat dijangkau lebih banyak pihak.
Dengan menggunakan teknologi digital, proses pelayanan kesehatan yang ada dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Ini akan mempengaruhi biaya dan sebagai hasilnya, akses ke masyarakat yang luas.
Tidak hanya itu, teknologi digital juga dapat memberikan solusi layanan kesehatan yang efektif dan efisien tanpa mengurangi pengalaman yang mengutamakan pasien. Sehingga, dengan adanya perkembangan teknologi digital di bidang kesehatan, permasalahan seperti kurangnya informasi kesehatan, keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan, dan tingginya biaya kesehatan menjadi dapat diatasi.
Hal itu tentu menciptakan peluang-peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan solusi yang bisa menjawab permasalahan di industri kesehatan di Indonesia.
Peran teknologi dalam mendorong tren hidup sehat
Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dapat ditingkatkan dengan memberikan edukasi terkait kesehatan atau pengingat mengenai parameter gaya hidup sehat melalui teknologi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.