BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Ini Sosok CEO GoTo Andre Soelistyo, Satu-satunya Anak Bangsa yang Masuk Daftar Bloomberg 50 2021

Kompas.com - 03/12/2021, 17:43 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Majalah ekonomi kenamaan dunia, Bloomberg, baru saja meluncurkan daftar The Bloomberg 50 2021, Rabu (1/12/2021). Ke-50 sosok dalam daftar ini merupakan orang-orang yang telah mengubah lanskap bisnis global dalam setahun terakhir.

Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo—grup teknologi terbesar di Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial—Andre Soelistyo menjadi satu-satunya anak bangsa yang masuk dalam daftar The Bloomberg 50 2021.

“Pembentukan Grup GoTo dengan nilai valuasi 18 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada Mei 2021 menempatkan Andre sebagai leader perusahaan yang sedang memimpin transformasi digital di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia,” tulis Bloomberg di laman resminya, Rabu (1/12/2021).

Sebelum menjadi CEO Grup GoTo, Andre menjabat sebagai Presiden Gojek pada 2015. Dia berperan penting dalam membangun fondasi bagi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang Gojek.

Dalam kurun tiga tahun, Andre kemudian ditunjuk sebagai Co-CEO Gojek pada Oktober 2019. Tak sampai dua tahun berselang, dia lalu mengisi posisi CEO Grup GoTo.

(Baca juga: Berkat Sinergi dan Inovasi dalam Pemulihan Ekonomi, Gojek Raih Bank Indonesia Award 2021)

Pria yang menerima gelar Bachelor of Science dari University of Technology Sydney pada 2005 itu juga mengepalai GoTo Financial yang meliputi GoPay, GoFin, dan unit solusi bisnis untuk mitra usaha.

Dengan pengembangan bisnis pembayaran dan layanan keuangan, Andre mewujudkan visi perusahaan untuk mempercepat inklusi keuangan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Asia Tenggara.

CEO GoTo Andre Soelistyo (paling kanan) dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya (kedua dari kiri) bersama Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi.DOK. GoTo CEO GoTo Andre Soelistyo (paling kanan) dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya (kedua dari kiri) bersama Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi.

Setara gabungan perusahaan besar

Sebagai informasi, Grup GoTo merupakan platform pertama di dunia yang menyatukan layanan-layanan on-demand, pembayaran dan layanan finansial, serta e-commerce.

Gabungan ini menciptakan ekosistem yang dapat membantu pelanggan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan perekonomian mitra usaha.

GoTo mengombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium bernilai transaksi tinggi.

Menurut Bloomberg, ekosistem GoTo bahkan setara dengan gabungan sejumlah perusahaan raksasa dunia, seperti Amazon, DoorDash, Netflix, PayPal, dan Uber.

(Baca juga: Indonesia Gelar National Day di Expo 2020 Dubai, GoTo Tunjukkan Semangat Gotong Royong ke Dunia)

“Langkah selanjutnya adalah menjual potensi Grup GoTo kepada investor internasional. Andre bersiap membawa perusahaan ini terdaftar di bursa efek di Jakarta pada awal 2022 sebelum melakukan listing di New York,” tulis Bloomberg.

Sebagai ekosistem besar, Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Indonesia sendiri memiliki segmen kelas menengah yang tumbuh pesat serta populasi muda yang tanggap teknologi.

Sebagai informasi, Grup GoTo memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan, lebih dari 2 juta mitra pengemudi, serta 11 juta mitra usaha kecil dan menengah (UMKM).

Pada 2020, total nilai transaksi Grup GoTo mencapai lebih dari 22 miliar dollar AS dan total volume transaksi mencapai 1,8 miliar dollar AS.

Berkat kinerja tersebut, ekosistem GoTo diperkirakan akan berkontribusi sebesar 2 persen bagi pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2021.

Selain itu, ekosistem GoTo juga telah membantu pemulihan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19.

(Baca juga: Lewat Arisan Mapan, Bidan Dara Berhasil Bantu Perekonomian Warga Sekitar di Masa Pandemi)

Berdasarkan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), mitra usaha GoTo mengalami kenaikan volume penjualan. Mitra pengemudi pun mengalami kenaikan pendapatan jika dibandingkan masa awal pandemi.

Mitra driver GoCar serta GoRide tercatat mengalami peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 24 persen dan 18 persen pada 2021 daripada 2020.

Sementara itu, pendapatan mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66 persen pada periode yang sama. Bahkan, sebanyak 4 dari 5 mitra UMKM percaya bahwa GoFood mendorong pertumbuhan usaha mereka.

Dengan hampir 70 persen mitra usaha merupakan pencari nafkah tunggal di keluarga, ekosistem GoTo menjadi harapan pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi.

Pada saat bersamaan, GoTo juga mendorong inklusi keuangan. Untuk diketahui, 1 dari 4 konsumen unbanked GoTo mengatakan bahwa mereka mulai memakai layanan perbankan setelah menggunakan layanan GoPay.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com