Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Uang dan Sejarahnya di Indonesia

Kompas.com - 04/12/2021, 15:56 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Muhammad Idris

Tim Redaksi

Kemudian muncul apa itu uang kepeng yakni mata uang tembaga dari Tiongkok. Kerajaan-kerajaan Islam juga mengeluarkan mata uang seperti dirham dan mass dari Aceh, uang kasha dari Banten, dan picis dari Cirebon.

Lalu pada abad ke-16, Portugis membawa mata pengertian uang baru yang terbuat dari perak. Nama uang adalah piastre Spanyol atau disebut juga mat, pasmat, real, atau dollar.

Setelah Portugis, Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) ke Nusantara. Pada masa jayanya, beredar bermacam-macam mata uang adalah rijksdaalder, dukat, stuiver, gulden, dan doit dari Belanda.

Setelah VOC bubar, Hindia Belanda berada di bawah pemerintahan Republik Bataaf tahun 1799-1806 yang mengeluarkan apa itu uang dengan satuan nilai gulden dan stuiver.

Baca juga: Mengenal Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO dan Tujuan Berdirinya

Ketika Belanda diduduki Prancis, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels mengedarkan mata uang berinisial LN singkatan dari Louis Napoleon, adik Napoleon Bonaparte, yang menjadi raja Belanda. Bentuk uang itu bundar pipih dan terbuat dari tembaga.

Inggris pun mengambil alih Hindia Belanda dengan Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur Jenderal. Maka berubah lagi apa itu uang di Indonesia.

Raffles membuat mata uang rupee yang bentuknya bundar pipih dan terbuat dari emas, perak, tembaga, dan timah. Kedua sisinya tertera tulisan Jawa dan Arab. Apa itu uang ini dicetak di Batavia.

Diperkirakan kata rupiah berasal dari rupee yang ditulis dalam bahasa Arab dengan ucapan roepiyah. Selain rupee, beredar pula apa itu uang bertuliskan EIC atau Kongsi Dagang India Timur.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Nota Kredit

Demikian pengertian uang dan sejarah uang di Indonesia. Ternyata benda yang akrab dengan keseharian kita memiliki sejarah yang panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com