Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi: Pengertian, Penyebab, dan Bedanya dengan Deflasi

Kompas.com - 04/12/2021, 20:47 WIB
Nur Jamal Shaid,
Muhammad Idris

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comInflasi adalah salah satu istilah yang sering kita dengar. Namun sebenarnya apa itu inflasi? Sederhananya, inflasi adalah kondisi ketika harga-harga barang dan jasa mengalami kenaikan.

Pengertian inflasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Dengan kata lain, inflasi adalah menurunnya nilai mata uang karena beberapa faktor. 

Sementara itu, dikutip dari laman resmi Bank Indonesia (BI), Sabtu (4/12/2021), arti inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan apa yang dimaksud dengan inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Penyebabnya karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.

Baca juga: Parni: Anak Saya Masih Bisa Kuliah Berkat Simpanan JHT

Jika inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam periode tertentu, maka deflasi adalah kebalikanya. Deflasi artinya penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

Penghitungan inflasi

Cara mengetahui laju inflasi adalah dengan menggunakan melihat beberapa indikator. Pertama dengan indeks harga konsumen (IHK), yaitu indeks harga yang paling umum dipakai sebagai indikator inflasi.

IHK mempresentasikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dalam suatu periode tertentu.

Kedua, mengukur laju inflasi adalah dengan melihat indeks harga perdagangan besar (IHBP). IHPB merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan pada tingkat produsen di suatu daerah pada suatu periode tertentu.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Lebih dari Rp 200 Juta Sehari, Mengapa?

Jika pada IHK yang diamati adalah barang-barang akhir yang dikonsumsi masyarakat, pada IHPB yang diamati adalah barang-barang mentah dan barang-barang setengah jadi yang merupakan input bagi produsen.

Inflasi adalah keadaan dimana harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus menerusPIXABAY Inflasi adalah keadaan dimana harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus menerus

Ketiga, mengetahui laju inflasi adalah dengan GDP Deflator. Prinsip dasar GDP deflator adalah membandingkan antara tingkat pertumbuhan ekonominominal dengan pertumbuhan riil.

Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Penyebab inflasi

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab inflasi. Mengutip dari laman BI, penyebab inflasi adalah karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation) atau adanya peningkatan biaya produksi.

Baca juga: Cegah Omicron, Kru Pesawat Penerbangan Internasional Wajib Tes PCR Saat Mendarat di Indonesia

Penyebab inflasi selanjutnya adalah dari sisi permintaan (demand pull inflation), atau permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.

Kemudian, penyebab inflasi lainnya adalah dari ekspektasi inflasi, yaitu perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya.

Hal lain yang menjadi penyebab inflasi adalah bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Selain itu, kekacauan ekonomi dan politik bisa juga menjadi penyebab inflasi.

Dampak inflasi

Dampak inflasi ada banyak. Salah satunya bisa menurunkan daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah. Jika masyarakat mengurangi belanja, maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.

Baca juga: Aturan Terkini: Masuk Indonesia Wajib Karantina 10-14 Hari

Selanjutnya, dampak inflasi yang kedua adalah merugikan konsumen karena gaji atau penghasilan menjadi stagnan, namun biaya pengeluaran membengkak akibat kenaikan harga barang atau jasa.

Inflasi adalah keadaan dimana harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus menerus- Inflasi adalah keadaan dimana harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus menerus

Berikutnya, dampak inflasi adalah berpengaruh pada kemampuan ekspor sebuah negara. Biaya ekspor menjadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun sehingga devisa akan berkurang.

Dampak inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Lira Turki Anjlok Lebih dari 40 Persen Setahun, Kok Bisa?

Beda inflasi dan deflasi

Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Deflasi diartikan suatu periode yang mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar.

Demikian informasi mengenai apa itu inflasi atau pengertian inflasi. Inflasi adalah kondisi barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus menerus. Meski dipandang negatif, inflasi yang terkontrol dengan baik menjadi hal penting untuk pertumbuhan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com