Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2021, Askrindo Bukukan Laba Rp 917 Miliar

Kompas.com - 06/12/2021, 12:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Askrindo membukukan laba sebelum pajak (earning berfore tax/EBT) sebesar Rp 917 miliar hingga kuartal III 2021.

Laba ini naik dari perolehan tahun 2019 yang sebesar Rp 134 miliar, setelah sebelumnya sempat naik pula di tahun 2020 mencapai Rp 1,11 triliun.

Direktur Utama Askrindo, Priyastomo mengatakan, perseroan sebagai anggota holding BUMN perasuransian dan penjaminan dapat mengantisipasi gejolak dinamika dunia usaha dan makro ekonomi yang terjadi selama masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Dorong Polis secara Digital, Askrindo Gandeng TekenAja

"Kinerja usaha yang baik ini dipengaruhi oleh komitmen, berbagai upaya dan continious improvement yang dilakukan manajemen dan seluruh jajaran pegawainya," kata Priyastomo dalam siaran pers, Senin (6/12/2021).

Priyastomo menjabarkan, perolehan laba ditopang oleh pertumbuhan premi bruto dari Rp 6,42 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 4,77 triliun pada kuartal III 2021.

Pertumbuhan premi ditopang dari kegiatan usaha bisnis KUR dan KMK PEN yang mengambil porsi 84 persen.

Hasil Underwriting juga meningkat mencapai Rp 1,51 triliun di kuartal ini.

Manajemen menjaga kualitas akseptasi dengan baik di samping menerapkan prinsip kehati-hatian dan konservatif menghitung pencadangan.

Baca juga: Laba Bersih ASDP Naik Rp 212 Miliar di Kuartal III 2021

"Sementara itu, angka Beban Underwriting cenderung menurun dari Rp 2,721 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 1,80 triliun di tahun 2020, kemudian menjadi Rp 1,27 triliun hingga kuartal III 2021," kata dia.

Priyastomo mengemukakan, upaya menjaga kualitas akseptasi diikuti dengan pengendalian dan efisiensi biaya operasional.

Pengendalian biaya ini dapat terlihat dari menurunnya angka Beban Usaha dari Rp1 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 699 miliar di tahun 2020, dan sebesar Rp 560 miliar di kuartal III 2021.

Demikian pula dengan beban lain-lain terlihat turun dari Rp 394 miliar tahun 2019 menjadi Rp 302 miliar pada tahun 2020, dan sebesar Rp 151 miliar di kuartal III 2021.

"Pada saat yang sama, upaya meningkatkan pendapatan non operasional dari penagihan subrogasi (hasil recoveries) juga digalakkan. Pada tahun 2019 hasil recoveries sebesar Rp 599 miliar, tahun 2020 sebesar Rp 533 miliar, dan pada posisi kuartal III 2021 mencapai Rp 586 miliar," sebut dia.

Baca juga: Laba Konsolidasi BUMN Capai Rp 61 Triliun, Industri Keuangan Penyumbang Terbesar

Kemudian, total asset tumbuh sebesar 12 persen dari Rp 19,17 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 22,07 triliun di tahun 2020 dan mencapai Rp 28,56 triliun di kuartal III 2021.

Adapun kondisi tingkat kesehatan PT Askrindo tecermin dari angka RBC yang meningkat dari 345,74 persen di tahun 2019 menjadi 403,20 persen di tahun 2020 dan sebesar 588 persen di kuartal III ini.

Rasio Return of Equity (ROE) juga menunjukkan peningkatan di kuartal III 2021 sebesar 8 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar 6 persen dan turun tipis dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar 9 peesen.

"Sedangkan rasio Return of Asset (ROA) tidak mengalami perubahan dari tahun 2020, yakni sebesar 3 persen," pungkas Priyastomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com