Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DAC Luncurkan Blockchain 5.0 Relictum.io, Ini Manfaatnya Selain untuk Mata Uang Kripto

Kompas.com - 06/12/2021, 18:42 WIB
Sri Noviyanti

Editor


KOMPAS.com – Lembaga edukasi ekonomi digital Digital Asset Academy (DAC) meresmikan peluncuran Blockchain 5.0 Relictum.io beberapa waktu lalu, Sabtu (13/11/2021).

Seperti diketahui, blockchain adalah teknologi yang sedang jadi tren di dunia. Teknologi ini digunakan untuk mencatat dan menyimpan setiap transaksi digital. Penggunaannya memang identik dengan pencatatan keuangan mata uang kripto.

Saat ini, puluhan ribu mata uang kripto berjalan dengan memanfaatkan teknologi blockchain.

Blockchain generasi pertama digunakan untuk memproduksi Bitcoin yang nilai tetingginya mencapai Rp 970 juta per BTC.

Baca juga: Apa Itu Blockchain? Teknologi di Balik Bitcoin dan Mata Uang Kripto

Blockchain generasi kedua memiliki smart contract dan dibuat oleh Ethereum. Kecepatan blockchain ditingkatkan terus oleh EOS sebagai pionir generasi ketiga serta Selee, yaitu blockchain generasi keempat.

Namun, blockchain generasi lama memiliki beberapa masalah, yaitu membutuhkan energi yang sangat besar, kecepatan yang rendah, skalabilitas terbatas, biaya transaksi sangat tinggi, dan rawan serangan hacker.

Karenanya, Blockchain n 5.0 Relictum.io dinilai dapat menjadi solusi yang tepat karena hemat energi, ukuran block 1/8.000 lebih kecil dari block Bitcoin, dan kecepatan tertingginya mampu menyelesaikan 100.000 – 1 juta transaksi per detik.

Lalu, skalabilitasnya juga luas sehingga banyaknya transaksi per hari tak jadi masalah, biaya transaksi sangat rendah, dan  aman dengan verifikasi 1 blok untuk tiap 1 transaksi. Teknologi intinya disebut Hypernet dengan konsensus orisinil Proof of Tsar.

Pakar ekonomi digital sekaligus pendiri DAC Dr Sulistya Putra mengistilahkan blokchain 5.0 Relictum.io sebagai jalan tol bebas hambatan bagi milyaran data, informasi, aplikasi, dan aset digital bernilai tinggi.

“Bayangkan, pengembangan teknologi Blockchain 5.0 seperti proyek pembangunan jalan tol yang akan dilalui jutaan mobil dan semuanya membayar jasa tol. Tentu keuntungan pemilik saham jalan tol itu sangat besar,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (6/12/2021).

"Peluncuran Blockchain 5.0 Relictum.io akan meningkatkan proses bisnis di Indonesia dan dunia yang lebih cepat, efisien, aman, transparan, dan tepercaya. Dan ini akan meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak di era digital." tambah Sulistya Putra.

Baca juga: Inilah Eizper Chain, Game Berbasis Blockchain Buatan Pengembang Lokal

Perlu diketahui, pengembangan teknologi Blockchain 5.0 didukung 10 miliar Genesis Token (GTN) dan 50 persen atau sebanyak 5 miliar GTN dapat dimiliki oleh para investor aset digital melalui private sale.

Saat ini, telah terjual 1,3 miliar GTN. Para pemiliknya berpeluang mendapat keuntungan ganda, yaitu dari kenaikan nilai aset digital cryptocurrency GTN dan royalti bagi hasil dua kali sebulan.

Tak sekadar mata uang kripto

Meski identik dengan pemanfaatan transaksi mata uang kripto, blockchain punya fungsi mencatat dan menyimpan jenis data lainnya itu.

Industri keuangan seperti bank, sekuritas, asuransi, transportasi dan logistik, bidang kedokteran, farmasi, industri kesehatan, pendidikan, ecommerce, industri manufaktur, telekomunikasi, energi, serta lembaga-lembaga pemerintah juga dapat memanfaatkannya.

Baca juga: Penggunaan Blockchain Selain untuk Mata Uang Kripto, Untuk Apa Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com