Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Krakatau Steel Tak Bangkrut, Komisaris KSI Tantang Erick Thohir Taruhan Rp 1 Miliar

Kompas.com - 06/12/2021, 21:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas menantang Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk bertaruh Rp1 miliar jika Krakatau Steel tak bangkrut.

Permintaan itu terkait pernyataan Erick setelah Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI Kamis lalu (2/12/2021) di beberapa media yang mengatakan bahwa Krakatau Steel akan bangkrut pada 31 Desember 2021 ini jika tidak melakukan sejumlah langkah-langkah yang disampaikan oleh menteri BUMN.

Salah satunya menjual subholding Krakatau Steel yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur.

Baca juga: Bayar Utang Jatuh Tempo, Krakatau Steel Mau Jual Saham Subholding KSI

"Sebagai komisaris subholding KSI, saya meminta menteri BUMN untuk bertaruh Rp1 miliar. Jika KS (Krakatau Steel) Bangkrut bulan ini, saya akan bayar pak menteri (Erick Thohir). Sebaliknya jika KS tetap bertahan tanpa melakukan yang diminta pak menteri, uang Rp1 miliar itu akan saya sumbangkan ke kaum Dhuafa," tegas Roy melalui keterangannya yang dikutip dari Kontan, Senin (6/12/2021).

Roy mengatakan, Krakatau Steel memang dalam kondisi sulit. Tetapi manajemen telah berbuat yang terbaik dan sekarang kondisinya sudah mulai membaik.

Sebagai aset strategis, seharusnya Krakatau Steel diperlakukan dengan strategis pula. Jangan sampai hanya karena ada motif tertentu, Krakatau Steel menjadi korban.

"Saya pernah menjadi komisaris di KS dan sekarang di subholding KSI. Saya percaya dan yakin, KS tidak seburuk yang disampaikan oleh menteri BUMN (Erick Thohir)," katanya.

Lebih jauh Roy menambahkan, untuk menyelesaikan kewajiban Krakatau Steel kepada sejumlah krediturnya, perusahaan telah memiliki sejumlah rencana. Termasuk melepas kepemilikan saham di KSI hingga 40 persen.

Akan tetapi, kata Roy, belakangan muncul permintaan agar penjualan KSI hingga 70 persen saham sampai tahun 2023. Inilah yang justru akan merugikan Krakatau Steel sebagai pemegang saham mayoritas.

Karena KSI merupakan aset penting dan cashflow dari Krakatau Steel. Bahkan saat ini sekitar 50 persen EBITDA perusahaan tersebut berasal dari KSI.

Baca juga: Erick Thohir Tutup 74 Anak-Cucu BUMN, Terbanyak dari Pertamina dan Telkom

Roy menegaskan, sesungguhnya dia tidak suka bertaruh. Tapi hal itu terpaksa dia lakukan untuk meyakinkan rakyat bahwa transaksi ini tidak beres.

Menurut Roy, dia tidak menolak divestasi KSI. Tapi jika divestasi harus dilakukan hingga 70 persen, hal itu pasti akan merugikan Krakatau Steel dan negara.

"Menurut saya Pak menteri juga nggak jujur kalau ngomong yang mau beli KSI cuma INA (Indonesia Investment Authority). Tolong, dahulukan kepentingan negara, bukan kelompok apalagi individu," tambah Roy.

Sebelumnya didepan Komisi VI DPR Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, untuk penyelamatan Krakatau Steel ada tiga langkah. Problemnya langkah ketiga ini macet. Ada dua restrukturisasi yang harus dijalankan Krakatau Steel, satu negosiasi ulang dengan POSCO ini juga tidak mudah.

"Tapi memang salah satunya yang sekarang ini krusial, kalau ketiga gagal, kedua gagal, dan pertama gagal maka Desember ini (Krakatau Steel) bisa default," katanya.

Erick mengungkapkan bahwa kemungkinan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority alias INA akan berinvestasi di Krakatau Steel.

"Salah satunya sebenarnya kita mengundang, ini bukan jeruk makan jeruk ya, INA untuk berinvestasi, INA sebenarnya kan kita juga untuk investasi, sehingga barangnya nggak lari ke luar," ujar Erick.

Baca juga: Kala Erick Thohir Endus Korupsi di Proyek Krakatau Steel yang Bikin Utang Numpuk

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judulYakin tak bangkrut, ini kata Komisaris Krakatau kepada Erick Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com