Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2021, 09:23 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (7/12/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.587,92 atau naik 40,81 poin (0,62 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.547,11.

Sebanyak 235 saham melaju di zona hijau dan 152 saham di zona merah. Sedangkan 171 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 973,6 miliar dengan volume 1,7 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Ngikut Wall Street? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 1,1 persen, Hang Seng Hong Kong 0,81 persen, dan Strait Times 0,32 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,05 persen.

Wall Street pagi ini ditutup hijau dengan kenaikan index Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,8 persen, S&P 500 menguat 1,1 persen, dan index acuan saham teknologi Nasdaq naik 0,93 persen.

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengungkapkan, secara teknikal IHSG masih dalam trend menguat. Namun, pelaku pasar saat ini masih menyesuaikan diri dengan kebijakan penutupan kode broker oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Pelaku pasar masih menyesuaikan diri dengan penutupan kode broker. Namun secara teknikal IHSG masih berada dalam tren menguat. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.481 sampai dengan 6.645,” kata William dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.424 per dollar AS, atau naik 18 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.442 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena sentimen positif terhadap aset berisiko. Meredanya kekhawatiran pasar terhadap varian Covid-19 Omicron mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko.

"Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat tipis terhadap dollar AS hari ini seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko," jelas Ariston.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.420 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.460 per dollar AS.

Baca juga: Soal Saham BUKA, Ini Buka-bukaan CEO Bukalapak

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga Bulan Depan

Whats New
Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat

Whats New
'Food Estate' dan 'Contract Farming' Jauh dari Kedaulatan Pangan

"Food Estate" dan "Contract Farming" Jauh dari Kedaulatan Pangan

Whats New
Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Kementan Percepat Pompanisasi di Lamongan untuk Optimasi Lahan Rawa hingga Tingkatkan IP

Whats New
BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

BKN: Pemindahan ASN ke IKN Bukan Pemaksaan, tapi Kewajiban

Whats New
China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

China dan Selandia Baru Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Ada Apa?

Whats New
Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran Bansos Melonjak Tajam di Awal 2024

Whats New
3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

3 Langkah IFG Dukung Transformasi Sektor Keuangan Non-bank

Whats New
Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Bank Sentral Jepang Naikkan Suku Bunga untuk Pertama Kali dalam 17 Tahun

Whats New
Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Erick Thohir Usul 7 BUMN Dapat PMN Rp 13,6 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Baru 2.430 ASN yang Siap Dipindahkan ke IKN

Whats New
16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

Whats New
Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpotensi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpotensi Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com