Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian KTT G20 Dimulai Hari Ini, Indonesia Bahas 3 Isu Utama

Kompas.com - 07/12/2021, 11:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan keketuaan Indonesia sudah dimulai. Sekitar 38 negara menghadiri Sherpa Track Meeting yang mulai terselenggara hari ini, Selasa (7/12/2021).

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, Indonesia akan membahas tiga fokus utama dalam konferensi, mulai dari penanganan pandemi, isu lingkungan, hingga pencapaian sustainable development goals (SDGs).

Baca juga: Bakal Ada 33.000 Lapangan Kerja Baru Berkat Indonesia Jadi Presidensi G20

"Saya tekankan tiga prioritas Indonesia, yaitu membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat, transisi energi, dan transformasi digital," kata Retno dalam konferensi pers First G20 Sherpa Meeting, Selasa (7/12/2021).

Retno menuturkan, ekspektasi dunia terhadap G20 sangat besar agar dapat memimpin pemulihan ekonomi global. Kerja G20 harus membawa manfaat bagi semua, dari barat ke timur, utara ke selatan, maupun negara kecil dengan negara besar.

Oleh karena itu, inklusivitas menjadi kunci sesuai dengan tema G20, Recover Together Recover Stronger.

Dia berharap, Sherpa track meeting menghasilkan arah yang jelas sehingga mampu mentransformasi tantangan menjadi kesempatan.

"G20 harus down to earth, dengan demikian G20 tidak memiliki alternatif kecuali mengambil tanggung jawab agar dapat menghasilkan yang konkret untuk menjawab tantangan global dari pandemi, lingkungan, sampai pencapaian SDGs," kata Retno.

Baca juga: Lewat KTT G20, Luhut Ingin Tunjukkan Kemajuan Pembangunan di Indonesia

Sementara itu, Airlangga Hartarto berujar, pertemuan pertama jalur Sherpa (Sherpa Track) dari 150 pertemuan merupakan awal dimulainya keketuaan Indonesia dalam G20.

Dia berharap pertemuan mendapat solusi yang jelas mengenai penanganan pandemi di seluruh dunia secara bersama-sama. Sebab, munculnya varian Omicron tak lain karena ketimpangan akses vaksin di Afrika.

"Omicron muncul dari Afrika yang vaksinasi rate-nya baru 20 persen, seluruh Afrika rata-rata baru 10 persen. Pandemi mengganggu recovery rate," ucap Airlangga.

Nantinya dalam diskusi, Indonesia mendorong ASEAN termasuk Indonesia menjadi hub produksi vaksin berbasis mRNA. Setiap negara dengan populasi minimal 100 juta, perlu memiliki satu pusat produksi vaksin.

Sementara terkait transisi energi, diskusi berkutat pada masalah teknologi affordable yang mumpuni sehingga pengurangan emisi karbon terlaksana.

Baca juga: Menko Airlangga Pasang Target Indonesia di KTT G20, Apa Saja?

"Kita lihat pengembangan yang lebih sustain dan untuk itu tentu berbagai teknis perlu dibahas. Ketiga topik tersebut menjadi guidance yang bisa direkomendasikan dan bisa dilaksanakan atau pro rakyat, komplit," pungkas Airlangga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com