Iqbal mengatakan, banyak persamaan yang ditemukan untuk memajukan bangsa dan negara lewat dialog sosial dengan rasa saling percaya (mutual trust) dan hubungan kemitraan (partnership equality).
"Banyak pandangan kalau buruh dan pengusaha sering konflik atau saling tidak berkompromi. Hari ini hal itu terbantahkan dengan adanya diskusi hangat antara pimpinan buruh dan pimpinan pengusaha," jelasnya.
Menurutnya, ini menjadi momentum sekaligus pondasi dasar agar bisnis bisa terus berjalan, pertumbuhan ekonomi bisa dikejar, dan hubungan industrial yang harmonis diharapkan mampu berjalan dengan baik.
"Kita tidak boleh berhenti di tataran keputusan MK soal UU Cipta Kerja dan upah. Dengan membuka ruang dialog konstruktif kekeluargaan, kita bisa duduk bersama. Banyak yang bisa dilakukan bersama seperti vokasional, training, upgrade skill, mempersiapkan buruh menghadapi industri 4.0 dan lainnya," jelasnya.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, antara pengusaha dan buruh memiliki korelasi yang kuat dan saling membutuhkan.
Baca juga: Simak Urutan UMK Tertinggi di Pulau Jawa Tahun 2022
"Pengusaha membutuhkan buruh dan buruh membutuhkan pengusaha. Itu tidak dapat dipisahkan," tegasnya.
Arsjad melihat pertemuan dengan pimpinan buruh ini akan membuka ruang untuk saling melengkapi. Apalagi, kata Arsjad, akan dibentuk Pokja.
Arsjad optimistis Pokja ini akan mengakomodir kesempatan bagi pekerja yang mau menjajal dunia usaha. Diharapkan, lanjut Arsjad, kesejahteraan serta skill buruh bisa semakin meningkat berkat adanya Pokja ini.
"Karena ini banyak juga teman-teman buruh yang mau jadi wirausaha, kenapa tidak, jadi ini sekaligus upaya memperkuat UMKM," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.