Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Angkasa Pura I yang Kini Rugi dan Terlilit Utang Rp 35 Triliun

Kompas.com - 07/12/2021, 14:37 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapan Angkasa Pura I berdiri? Angkasa Pura I bergerak di bidang apa? Bandara apa saja yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero)?

Pertanyaan semacam itu mulai bermunculan seiring kabar tidak baik mengenai kondisi keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I.

Perseroan tercatat memiliki utang hingga Rp 35 triliun dan diperkirakan mengalami kerugian rata-rata (rate loss) sebesar Rp 200 miliar per bulan.

Baca juga: Bukan Cuma Jasa Marga, Ini Daftar Perusahaan Jalan Tol di Indonesia

Terkait hal ini, simak informasi seputar daftar bandara Angkasa Pura I lengkap dengan sejarah berdirinya perusahaan pelat merah tersebut, termasuk tentang anak perusahaan PT Angkasa Pura I.

Begitu juga dengan jawaban mengenai Angkasa Pura I bergerak di bidang apa dan sederet daftar bandara Angkasa Pura I sejak berdiri hingga saat ini.

Bagi yang belum tahu, Angkasa Pura I adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan. Bagaimana sejarahnya?

Berawal dari PN Angkasa Pura Kemayoran

Dikutip dari laman resmi perseroan, PT Angkasa Pura I (Persero) atau dikenal juga dengan Angkasa Pura Airports merupakan pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di Indonesia.

Baca juga: Jejak Bandara Internasional Pertama Indonesia di Kemayoran

Sejarah berdirinya PT Angkasa Pura I bermula sejak tahun 1962. Ketika itu Presiden RI Soekarno baru kembali dari Amerika Serikat.

“Beliau menegaskan keinginannya kepada Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum agar lapangan terbang di Indonesia dapat setara dengan lapangan terbang di negara maju,” tulis laman resmi AP I, dikutip pada Selasa (7/12/2021).

Kemudian, pada tanggal 15 November 1962 terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran.

Inilah cikal bakal PT Angkasa Pura I (Persero). Perusahaan ini memiliki tugas khusus ketika didirikan oleh pemerintah Indonesia.

Tugas pokoknya adalah untuk mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Kemayoran di Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain penerbangan domestik.

Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung sejak 20 Februari 1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara penuh aset dan operasional Pelabuhan Udara Kemayoran Jakarta dari Pemerintah RI.

Baca juga: Bukan Garuda, Ini Maskapai Penerbangan Pertama Milik Indonesia

“Tanggal 20 Februari 1964 itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi perusahaan,” tulis AP I untuk menjawab pertanyaan kapan Angkasa Pura I berdiri.

Perubahan nama Angkasa Pura Kemayoran

Pada tanggal 17 Mei 1965, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 tentang Perubahan dan Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura Kemayoran berubah nama menjadi PN Angkasa Pura.

Perubahan nama tersebut dilakukan dengan maksud untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia.

Secara bertahap, Pelabuhan Udara Ngurah Rai (Denpasar), Pelabuhan Udara Halim Perdanakusumah (Jakarta), Pelabuhan Udara Polonia (Medan), Pelabuhan Udara Juanda (Surabaya), Pelabuhan Udara Sepinggan (Balikpapan), dan Pelabuhan Udara Hasanuddin (Ujungpandang) kemudian berada dalam pengelolaan PN Angkasa Pura.

Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum).

Baca juga: Bukan BI, Ini Bank Sentral Pertama Setelah Indonesia Merdeka

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 1986 tanggal 19 Mei 1986, nama Perum Angkasa Pura diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura I.

Hal ini sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang sebelumnya bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, secara khusus bertugas untuk mengelola Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Ini sekaligus menjadi penjelasan singkat terkait perbedaan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Keduanya meski sama-sama perusahaan BUMN namun merupakan dua entitas berbeda.

Adapun berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero).

Anak usaha dan daftar bandara Angkasa Pura I

Saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola 15 bandara di Indonesia, yaitu:

  1. Bandara I Gusti Ngurah Rai - Denpasar
  2. Bandara Juanda - Surabaya
  3. Bandara Sultan Hasanuddin - Makassar
  4. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan
  5. Bandara Frans Kaisiepo - Biak
  6. Bandara Sam Ratulangi - Manado
  7. Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin
  8. Bandara Jenderal Ahmad Yani - Semarang
  9. Bandara Adisutjipto - Yogyakarta
  10. Bandara Adi Soemarmo - Surakarta
  11. Bandara Internasional Lombok - Lombok Tengah
  12. Bandara Pattimura - Ambon
  13. Bandara El Tari - Kupang
  14. Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo
  15. Bandara Sentani - Jayapura

Baca juga: Update Jadwal KA Bandara YIA, Cek Rute Kereta Bandara YIA Terbaru

Selain itu, Angkasa Pura Airports saat ini memiliki 5 anak perusahaan, yaitu:

  1. PT Angkasa Pura Logistik
  2. PT Angkasa Pura Properti
  3. PT Angkasa Pura Suport
  4. PT Angkasa Pura Hotel
  5. PT Angkasa Pura Retail

Itulah informasi seputar daftar bandara Angkasa Pura I dan anak perusahaan PT Angkasa Pura I lengkap dengan sejarah berdirinya perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com