Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Group Luncurkan Startup IPO Whitepaper, Panduan bagi Perusahaan yang Berencana IPO

Kompas.com - 07/12/2021, 17:08 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mandiri Group yang terdiri dari Mandiri Capital Indonesia (MCI), PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas, dan Mandiri Institute meluncurkan Startup IPO Whitepaper berjudul The Billion Dollar Moment: A Paradigm Shift for Indonesian IPOs.

Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro mengatakan, Whitepaper ini terdiri dari empat bagian besar, yaitu The Exit Landscape for Startups, IPO Specific Section, IPOs for Startups, dan Policy Treatment for IPOs in Indonesia.

Baca juga: BEI Sebut Omicron Tak Pengaruhi Rencana IPO Perusahaan

Menurut Eddi, sejak adanya peningkatan signifikan pada jumlah startup teknologi di Indonesia, M&A atau merger dan akuisisi, menjadi salah satu strategi exit yang paling sering digunakan.

Sejumlah startup yang belum lama ini melakukan M&A, antara lain Moka yang diakuisisi oleh Gojek, Qontak yang diakuisisi oleh Mekari dan Bizzy yang diakuisisi oleh Warung Pintar.

“Melalui Startup IPO Whitepaper, Mandiri Group ingin menyampaikan, IPO atau public listing juga merupakan salah satu strategi exit yang baik untuk dipertimbangkan. Di dalam Whitepaper, Mandiri Group juga membahas tren dan regulasi terkait IPO untuk startup, pro dan kontra Startup untuk IPO, serta keuntungan Startup untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI),” kata Eddi secara virtual, Selasa (7/12/2021).

Meskipun M&A untuk industri Startup teknologi sedang tumbuh pesat di Asia Tenggara, seperti Grab yang baru saja melantai di bursa Nasdaq, tetapi jumlah Startup yang IPO di Indonesia juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama empat tahun belakangan ini.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Bawa Cucu Pertamina dan ASDP IPO di 2022

Eddi juga memprediksi, tren IPO akan tetap bertumbuh karena adanya dukungan dari Pemerintah Indonesia.

Sejumlah perusahaan teknologi lokal yang baru saja IPO di BEI, adalah Bukalapak, Cashlex, DIVA, Kioson dan beberapa perusahaan lain.

Sedangkan startup lain, seperti Traveloka dan GoTo sudah ada dalam tahap menuju IPO. Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah startup teknologi yang IPO, pemerintah memperbarui regulasi agar lebih ramah untuk startup.

Eddi bilang, saat ini, perusahaan tidak harus mempunyai laba untuk terdaftar secara public, pun demikian dengan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) juga mengurangi dan menyederhanakan proses persyaratan perijinan.

Pemerintah juga sedang berdiskusi tentang kemungkinan diijinkannya dual market listing.

Baca juga: Grab Bakal IPO di Bursa Nasdaq, Apa Itu?

Selain itu, pemerintah juga mengurangi persentase pajak perusahaan serta memberikan insentif pajak tambahan untuk mendukung perusahaan publik.

Eddi mengatakan, dalam Whitepaper IPO, Mandiri Group menjelaskan dampak positif yang diberikan kepada perekonomian Indonesia secara keseluruhan, jika startup teknologi melakukan IPO di BEI.

Walaupun tetap terdapat tantangan menjadi perusahaan public, seperti pengawasan yang lebih ketat, potensi untuk memiliki kendali yang lebih kecil, risiko pasar, dan persiapan IPO yang cukup mahal melalui IPO di BEI, Startup teknologi dapat mendukung pertumbuhan PDB nasional.

Selain itu juga melalui IPO, perusahaan tercatat dapat berkontribusi meningkatkan jumlah pajak penghasilan, mengurangi tingkat pengganguran, meningkatkan kompetisi dan inovasi di pasar Indonesia, meningkatkan penanaman modal asing, dan memperoleh beberapa keuntungan lainnya.

Baca juga: Produsen Makanan Tays Bakers Bakal IPO, Targetkan Himpun Dana Rp 86,5 Miliar

”MCI sangat mendukung ekosistem Startup baik dari sisi portfolio MCI ataupun Startup non-portfolio. MCI berkomitmen untuk terus menjembatani inovasi antara Grup Mandiri dan ekosistem Startup dengan tujuan memberikan nilai tambah bagi Mandiri Group dan Startup. Selain itu, MCI senang melihat lebih banyak potensi exit di ekosistem startup,” tambah Eddi.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, Mandiri Sekuritas berkomitmen tinggi dalam menyediakan berbagai solusi pasar modal dan advisory untuk mendukung akselerasi pertumbuhan bisnis para klien.

IPO whitepaper Mandiri Group ini menyediakan informasi komprehensif dan terkini tentang apa dan bagaimana perusahaan rintisan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk IPO di Indonesia.

“Whitepaper ini juga merupakan wujud dari dukungan kami bagi perusahaan-perusahaan digital teknologi yang sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan bisnis mereka melalui pasar modal Indonesia dalam waktu dekat,” jelas Oki.

Executive Director dari Mandiri Institute Andry Asmoro mengatakan, regulator dan pemangku kepentingan telah memahami, sektor IPO teknologi yang berkembang akan memberikan manfaat besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Cara Ganti PIN ATM Mandiri dengan Mudah

“Ini dapat memberikan kontribusi yang sangat besar untuk negara terutama dalam pendalaman keuangan di Indonesia. IPO startup dapat menghasilkan nilai di seluruh perekonomian, bagi individu, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan,” jelas Andry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com