Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal IV Capai 5,04 Persen

Kompas.com - 08/12/2021, 19:08 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksikan, produk domestik bruto (PDB) nasional pada kuartal IV-2021 akan tumbuh lebih pesat dibanding kuartal III-2021.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, perseroan memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan terakhir tahun ini mencapai 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Dengan demikian untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 3,69 persen yoy," ujar dia, kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Dibayangi Ketidakpastian, Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Tembus 5 Persen di 2022

Proyeksi itu dipasang oleh Bank Mandiri, selaras dengan terus membaiknya berbagai indikator perekonomian nasional.

Indikator pertama ialah indeks keyakinan konsumen (IKK) yang kembali masuk level optimis pada bulan Oktober 2021, setelah berada pada level pesimis selama tiga bulan berturut-turut dari bulan Juli sampai September 2021 karena penerapan PPKM.

Kemudian, pergerakan inflasi nasional juga masih relatif terkendali, di mana pada November 2021 indeks harga konsumen (IHK) hanya mengalami kenaikan sebesar 1,75 persen yoy, masih lebih rendah dari rentang target Bank Indonesia.

"Kami memperkirakan inflasi masih akan tetap terkendali dan berada di bawah target BI sampai dengan akhir tahun 2021 ini," kata Andry.

Baca juga: PPKM Dinilai Berpotensi Genjot Transaksi Ekonomi Digital

Dari sisi eksternal, Andry menambah, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus yang terus meningkat. Pada Oktober 2021, surplus neraca perdagangan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar 5,7 miliar dollar AS.

Adapun akumulasi surplus neraca perdagangan dari Januari sampai dengan Oktober 2021 mencapai 30,8 miliar dollar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan Januari sampai dengan Oktober 2020 yang sebesar 16,9 miliar dollar AS.

Dengan torehan tersebut, neraca transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III 2021 mengalami surplus 4,47 miliar dollar AS atau 1,49 persen terhadap PDB, didorong oleh peningkatan surplus neraca barang.

"Ke depan, strategi pemulihan ekonomi harus sejalan dengan upaya pengendalian pandemi. Penyebaran kasus Covid-19 harus dapat ditekan melalui penerapan prokes," ucap Andry.

Baca juga: 2022 Diprediksi Akan Jadi Tahun Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com