Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Penumpang Terbanyak Pecah, Sebulan 12,4 Juta Orang Naik KRL

Kompas.com - 08/12/2021, 20:29 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Jumlah penumpang KRL Jabodetabek terbanyak sepanjang tahun 2021 pecah pada bulan November. Volume penumpang KRL tertinggi tercatat sebanyak 12.400.098 orang sepanjang November.

Angka tersebut setara dengan jumlah penumpang KRL per hari sebanyak 413.337 orang. Data penumpang KRL 2021 ini menunjukkan bahwa masyarakat secara bertahap kembali beraktivitas di luar rumah.

“Jumlah lebih dari 12,4 juta pengguna KRL Jabodetabek tersebut tumbuh 13,85 persen dibanding bulan Oktober 2021 untuk KRL Jabodetabek,” jelas VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Pesan Gojek Bisa Sepaket Beli Tiket KRL via GoTransit, Mulai Kapan?

Sementara itu, jumlah penumpang KRL Yogyakarta – Solo pada November 2021 tercatat sebanyak 219.696 pengguna atau rata-rata 7.323 penumpang per hari.

“Volume pengguna KRL Yogyakarta – Solo tumbuh 20,2 persen dibanding bulan sebelumnya. Meskipun demikian, volume pengguna KRL ini masih jauh di bawah angka sebelum pandemi yang mampu melayani sekitar 1 juta pengguna per hari atau lebih dari 26 juta setiap bulannya,” imbuh Anne.

Jika dilihat sejak awal tahun, hingga November 2021 KRL Jabodetabek telah melayani 109.376.293 penumpang.

Angka ini masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu dimana tercatat ada 141.449.845 pengguna yang dilayani KRL Jabodetabek.

Baca juga: Update Syarat Naik KRL untuk Orang Dewasa dan Anak-anak

Sementara itu dalam operasi sejak Febuari hingga November tahun 2021 ini, KRL Yogyakarta solo telah melayani 1.448.836 penumpang.

Dari segi operasional, KAI Commuter terus melakukan peningkatan untuk mengupayakan layanan yang sesuai kebutuhan pelanggan dan memaksimalkan protokol kesehatan terutama jaga jarak pada jam - jam sibuk.

Pada Januari 2021 frekuensi perjalanan KRL hanya 964 per hari dengan 93 rangkaian kereta. Sementara saat ini frekuensi perjalanan KRL mencapai 1.005 per hari dengan 94 rangkaian kereta.

Sedangkan di KRL Yogyakarta peningkatan kapasitas angkut dilakukan melalui perpanjangan formasi kereta yang melayani pengguna.

Baca juga: KMT KRL Kini Bisa Dipakai untuk Naik MRT, LRT, dan Transjakarta

Pada Februari 2021 maupun saat ini, perjalanan KRL jumlahnya tetap 20 perjalanan. Namun jika pada awal tahun dilayani oleh dua rangkaian KRL dengan formasi empat kereta, saat ini telah dilayani oleh tiga rangkaian KRL dengan formasi delapan kereta.

Peningkatan operasional tersebut dimungkinkan karena meningkatnya produktivitas perusahaan di masa pandemi untuk mendukung ekonomi nasional.

Dari segi penyediaan sarana KRL, sebelum pandemi untuk melayani 1,2 juta pengguna per hari KAI commuter menyiapkan 86 rangkaian KRL.

Namun di masa pandemi ini untuk mendukung mobilitas yang sehat dengan tetap jaga jarak, KAI Commuter dapat menyiapkan 94 rangkaian KRL meskipun volume pengguna belum mencapai 50 persen dari volume pengguna sebelum pandemi.

Anne Purba menjelaskan, operasional KAI Commuter selama pandemi ini juga sangat dipengaruhi aturan kegiatan masyarakat termasuk di sektor transportasi.

Baca juga: Berapa Harga Tiket Naik MRT? Ini Rincian Tarif MRT Jakarta 2021

"Saat ini kami semakin adaptif karena harus mampu beradaptasi dengan perubahan pola operasi dan layanan KRL sesuai aturan terbaru,” bebernya.

“Sebelumnya, perubahan pola operasi hanya kami lakukan satu kali setiap 1 - 2 tahun. Namun di masa pandemi kami harus siap mengubah pola operasi sesuai dengan perkembangan regulasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com