Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Bulan RI Hadapi Pandemi Covid-19, BI: Krisis Jadi Pengingat Agar Kita Lebih Siap

Kompas.com - 08/12/2021, 21:11 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menuturkan, setiap krisis memang tidak dapat dipungkiri menghasilkan penderitaan. Hal ini antara lain dengan mencermati perkembangan terakhir hingga 21 bulan lamanya hidup bersama dengan Covid-19.

"Tetapi krisis menjadi pengingat serta memberi pelajaran agar kita menjadi lebih siap, lebih kuat menghadapi berbagai dinamika yang timbul di masa depan. Dunia yang dulu sempat hidup dalam kepanikan dan kepanikan sosial, kemudian bertahan hingga kini berangsur dan optimistis untuk hidup lebih baik menyambut kehidupan budaya baru dan new normal," katanya secara virtual dalam Kompas Talks Ekonomi Kalimantan 2022, Rabu (8/12/2021).

Begitu pula dengan ekonomi lanjut Dodi, setelah selamat dari resesi tahun lalu, seluruh dunia termasuk Indonesia harus kembali mengalami perbaikan untuk menuju kepada pemulihan.

Baca juga: Menko Airlangga: Kebijakan Pemulihan Ekonomi Sudah Berada di Jalur yang Benar

Stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan yang sempat mengalami tekanan pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, turut membaik dan tetap terjaga dalam mendukung aset finansial dalam membangun kembali ke arah yang lebih baik.

Pada saat yang sama, juga memicu peta konsolidasi baru secara global, baik dari sisi peta politik, peta ekonomi, keuangan hingga peta perdagangan yang mempengaruhi pergerakan arus barang dan jasa serta arus modal di jangka menengah.

Ia menilai, dampak perubahan dari peta konsolidasi tersebut kepada Indonesia membangun optimisme yang lebih baik dalam mendukung arus masuk investasi ke dalam negeri.

"Kami melihat peluang tersebut akan dimanfaatkan oleh pemerintah secara optimal. Tercermin dari target nilai investasi nasional pada tahun 2022, sebesar Rp 1.200 triliun meningkat sekitar 25 persen dari tahun 2021 yang sebesar Rp 900 triliun," jelasnya.

Dodi bilang, pembiayaan investasi ini akan difokuskan pada proyek-proyek yang menjadi prioritas nasional. Lokasi proyek prioritas nasional tersebut tersebar di seluruh Indonesia.

"Sebagian di antaranya tidak kalah strategis berada di wilayah Kalimantan, seperti pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur, pembangunan Food Estate di Kalimantan Tengah, serta pembangunan tiga smelter yang ditargetkan akan dibangun pada 2022," sebutnya.

Baca juga: Bank Mandiri Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal IV Capai 5,04 Persen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com