Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sesi I Naik Tipis, Saham Bank MNC dan Saratoga Melesat

Kompas.com - 09/12/2021, 12:44 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada Kamis (9/12/2021). Sementara mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.611,44 atau naik 7,6 poin (0,12 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.603,79.

Sementara itu, terdapat 266 saham yang hijau, 210 saham merah dan 185 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 6,9 triliun dengan volume 17,2 miliar saham.

Net buy asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 17,2 miliar. BMRI selama sesi I perdagangan stagnan di level Rp 7.150 per saham. BMRI mecatatkan total transaksi Rp 45 miliar dengan volume 6,3 juta saham.

Baca juga: Pergerakan IHSG Dibayangi Sentimen Window Dressing, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Astra International (ASII) juga catatkan aksi beli bersih tertinggi sebesar Rp 9,5 miliar. Saham ASII naik 0,4 persen di level Rp 5.825 per saham. Adapun volume perdagangan ASII mencapai 10,9 juta saham dengan total transaksi Rp 64 miliar.

Metrodata Electronics (MTDL) juga catatkan net buy tertinggi setelah BMRI dan ASII, senilai Rp 6,6 miliar. MTDL naik melesat 3,4 persen di level Rp 3.950 per saham. Adapun volume perdagangan MTDL sebesar 4,7 juta saham dengan total transaksi Rp 18,5 miliar.

Bank Central Asia (BBCA) dan Semen Indonesia (SMGR) mencatatkan aksi jual bersih tertinggi pada sesi I masing-masing sebesar Rp 35,9 miliar dan Rp 29,9 miliar. BBCA selama sesi I, stagnan di level Rp 7.425 per saham, sementara SMGR turun di level Rp 7.975 per saham atau melemah 0,6 persen.

Top gainers di sesi I di antaranya, Bank MNC International (BABP) yang meroket 8,8 persen di level Rp 222 per saham, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) juga melesat 6,5 persen di level Rp 2.610 per saham, dan Harum Energy (HRUM) di level Rp 10.625 per saham atau melejit 4,17 persen.

Sedangkan top losers antara lain, Avia Avian (AVIA) yang terjun 6,3 persen di level Rp 810 per saham. Indocement Tunggal Prakasa (INTP) turun 1,4 persen di level Rp 12.100 per saham, dan Matahari Putra Prima (MPPA) juga terkoreksi 1,2 persen di level Rp 494 per saham.

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Shanghai Komposit 1,05 persen, Strait Times melemah 0,22 persen, dan Hang Seng Hong Kong 1,06 persen. Sementara itu, Nikkei melemah 0,27 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah bergerak melemah. Pukul 12.17 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.361 per dollar AS atau turun 4 poin (0,03 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.357 per dollar AS.

Baca juga: Buyback Saham Rp 36 Miliar, Ini Tujuan PSSI

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com