JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada Kamis (9/12/2021). Sementara mata uang garuda di pasar spot yang melemah.
Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.611,44 atau naik 7,6 poin (0,12 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.603,79.
Sementara itu, terdapat 266 saham yang hijau, 210 saham merah dan 185 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 6,9 triliun dengan volume 17,2 miliar saham.
Net buy asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 17,2 miliar. BMRI selama sesi I perdagangan stagnan di level Rp 7.150 per saham. BMRI mecatatkan total transaksi Rp 45 miliar dengan volume 6,3 juta saham.
Baca juga: Pergerakan IHSG Dibayangi Sentimen Window Dressing, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Astra International (ASII) juga catatkan aksi beli bersih tertinggi sebesar Rp 9,5 miliar. Saham ASII naik 0,4 persen di level Rp 5.825 per saham. Adapun volume perdagangan ASII mencapai 10,9 juta saham dengan total transaksi Rp 64 miliar.
Metrodata Electronics (MTDL) juga catatkan net buy tertinggi setelah BMRI dan ASII, senilai Rp 6,6 miliar. MTDL naik melesat 3,4 persen di level Rp 3.950 per saham. Adapun volume perdagangan MTDL sebesar 4,7 juta saham dengan total transaksi Rp 18,5 miliar.
Bank Central Asia (BBCA) dan Semen Indonesia (SMGR) mencatatkan aksi jual bersih tertinggi pada sesi I masing-masing sebesar Rp 35,9 miliar dan Rp 29,9 miliar. BBCA selama sesi I, stagnan di level Rp 7.425 per saham, sementara SMGR turun di level Rp 7.975 per saham atau melemah 0,6 persen.
Top gainers di sesi I di antaranya, Bank MNC International (BABP) yang meroket 8,8 persen di level Rp 222 per saham, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) juga melesat 6,5 persen di level Rp 2.610 per saham, dan Harum Energy (HRUM) di level Rp 10.625 per saham atau melejit 4,17 persen.
Sedangkan top losers antara lain, Avia Avian (AVIA) yang terjun 6,3 persen di level Rp 810 per saham. Indocement Tunggal Prakasa (INTP) turun 1,4 persen di level Rp 12.100 per saham, dan Matahari Putra Prima (MPPA) juga terkoreksi 1,2 persen di level Rp 494 per saham.
Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Shanghai Komposit 1,05 persen, Strait Times melemah 0,22 persen, dan Hang Seng Hong Kong 1,06 persen. Sementara itu, Nikkei melemah 0,27 persen.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah bergerak melemah. Pukul 12.17 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.361 per dollar AS atau turun 4 poin (0,03 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.357 per dollar AS.
Baca juga: Buyback Saham Rp 36 Miliar, Ini Tujuan PSSI
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.