Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Online Dongkrak Penggunaan Voucher Digital Saat Pandemi

Kompas.com - 09/12/2021, 13:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belanja online atau belanja daring turut mendongkrak penggunaan voucher digital saat pandemi Covid-19.

Direktur PT Trimegah Karya Pratama Tbk (Ultra Voucher) Riky Boy H Permata mengatakan, meningkatnya penggunaan voucher belanja di platform digital juga terjadi di Ultra Voucher.

Sebab, voucher digital biasanya memberikan keuntungan dari diskon yang ditawarkan dan memberikan kemudahan saat bertransaksi.

Baca juga: Ini Tips Transaksi Online yang Aman, Cara Aman Transfer Belanja Online

“Kami membuktikannya dengan jumlah active user dan juga transaksi tiap bulan di Ultra Voucher yang justru meningkat selama pandemi karena mudahnya memenuhi gaya hidup sehari-hari dengan harga diskon," kata Riky dalam siaran pers, Kamis (9/12/2021).

Riky meyakini, penjualan Ultra Voucher di akhir tahun makin meningkat seiring meluasnya tren belanja online.

Hal ini sesuai dengan riset MarkPlus Insight bertajuk Perilaku Konsumen E-Commerce Tahun 2021 yang menemukan, aktivitas belanja konsumen saat pandemi bergeser menuju online shopping.

Peningkatan penggunaan voucher digital juga terjadi karena meluasnya kepercayaan konsumen pada alat pembayaran digital

"Kami yakin tren di akhir tahun ini berpeluang mendongkrak sales dari Ultra Voucher,” beber Riky.

Baca juga: Survei: 73 Persen Konsumen RI Menilai Belanja Online Lebih Mudah Dibandingkan Belanja di Toko

Di sisi lain, tumbuh pesatnya e-commerce turut mendorong penggunaan voucher digital. Hal inj ini terjadi karena tingginya tech awareness dan penggunaan smartphone pada konsumen.

Kemudian, kemajuan infrastruktur jaringan komunikasi di Indonesia, lonjakan ketertarikan konsumen terhadap belanja daring dipengaruhi oleh promo dan kampanye dari perusahaan e-commerce, serta penggunaan e-money yang terus meningkat.

Riset tersebut juga menampilkan kategori produk yang paling banyak dibeli.

Selama 12 bulan terakhir, produk digital menjadi yang paling banyak dibeli. Sekitar 59,8 persen pengguna e-commerce membeli beragam produk digital lintas platform.

Diikuti oleh fesyen (48,8 persen), kecantikan (41,2 persen), makanan dan minuman (39 persen), perlengkapan rumah (33,8 persen), high-end fashion (30,8 persen), elektronik rumah tangga (25,8 persen), perlengkapan ibu, bayi, dan anak-anak (25,4 persen), serta olahraga dan gaya hidup (19,8 persen).

Baca juga: Belanja Online Meningkat, Transaksi Uang Elektronik Capai Rp 29,23 Triliun

"Dengan pemanfaatan teknologi digital seperti Ultra Voucher dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk dapat memenuhi gaya hidup, tentunya dengan harga yang menguntungkan," pungkas Riky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com