Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Daerah Penghasil Susu Sapi Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 10/12/2021, 05:45 WIB
Nur Jamal Shaid,
Muhammad Idris

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Susu merupakan salah satu komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat. Kandungan nutrisi pada susu bisa dibilang cukup lengkap dan baik untuk dikonsumsi manusia. Di Indonesia, jenis susu yang paling umum dikonsumsi adalah susu sapi.

Susu sapi adalah produk utama yang dihasilkan oleh ternak sapi perah. Karena itu, ketersediaan produk ini sangat bergantung pada kondisi peternakan sapi perah di tanah air.

Meski tingkat konsumsi susu terbilang rendah, Indonesia hingga saat ini masih bergantung pada impor susu. Pasalnya, produksi susu sapi nasional belum mencukupi permintaan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia tahun 2020 adalah 16,27 kg per kapita per tahun. Masih lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Vietnam yang mencapai 20 kg per kapita per tahun atau Malaysia sekitar 50 kg per kapita per tahun.

Baca juga: Daftar 10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia

Sedangkan menurut data Kementerian Pertanian, kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun. Kontribusi susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional baru sekitar 22,7 persen, sisanya, sekitar 79,3 persen masih dipenuhi dari impor.

Lantas, berapa total sapi perah di Indonesia? Provinsi mana saja yang menjadi penghasil sapi perah terbanyak?

Provinsi penghasil sapi perah terbanyak di Indonesia masih didominasi dari pulau JawaFrisian Flag Provinsi penghasil sapi perah terbanyak di Indonesia masih didominasi dari pulau Jawa

Daerah penghasil sapi perah terbanyak

Mengutip data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) RI dan BPS, populasi sapi perah secara nasional tercatat ada 568.000 ekor pada tahun 2020. Kemudian meningkat sedikit pada tahun 2021 menjadi 578.579 ekor.

Berikut 8 provinsi penghasil sapi perah terbanyak di Indonesia:

Baca juga: 10 Daerah Penghasil Sapi Terbanyak di Indonesia

1. Jawa Timur

Di posisi pertama, provinsi dengan jumlah sapi perah terbanyak di Indonesia adalah Jawa Timur (Jatim). Selain juara dalam produksi sapi potong, provinsi di wilayah timur pulau jawa ini tercatat memiliki 287.196 ekor sapi perah pada tahun 2019.

Jumlah sapi perah di wilayah ini juga meningkat pada tahun 2020 menjadi 293.556 ekor. Kemudian pada tahun 2021, angkanya naik lagi menjadi 301.780 ekor.

2. Jawa Tengah

Jawa Tengah (Jateng) masuk posisi kedua sebagai provinsi dengan populasi sapi perah terbanyak di Indonesia. Menurut data, total sapi perah di sana pada tahun 2019 tercatat ada 140.520 ekor.

Populasi sapi perah di provinsi beribukota Semarang ini naik menjadi 141.395 pada tahun 2020. Sedangkan pada 2021, jumlah sapi perah di Jawa Tengah tercatat ada 142.124 ekor.

Baca juga: Biaya dan Syarat Membuat SKCK Terbaru di 2021

3. Jawa Barat

Selanjutnya di posisi ketiga, provinsi dengan populasi sapi perah terbanyak adalah Jawa Barat (Jabar). Tercatat total sapi perah di tanah pasundan pada tahun 2019 ada 122.505 ekor.

Namun pada tahun berikutnya, populasi sapi perah di Jabar menurun menjadi 118.434 ekor saja. Tetapi naik lagi menjadi 119.915 ekor pada tahun 2021.

4. Sumatera Utara

Di posisi keempat, provinsi dengan populasi sapi perah terbanyak di Indonesia adalah Sumatera Utara (Sumut). Jumlah sapi perah di wilayah utara pulau Sumatera ini memang tidak sebanyak di pulau Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com