Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinyatakan Gagal Bayar oleh Fitch Ratings, Evergrande Bakal Restrukturisasi

Kompas.com - 10/12/2021, 08:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings menyatakan raksasa kontruksi terbesar kedua di China, Evergrande, gagal bayar (default).

Lembaga pemeringkat itu menurunkan peringkat perusahaan dan anak perusahannya menjadi gagal bayar terbatas (restricted default), yang artinya perusahaan telah gagal memenuhi kewajiban keuangannya.

Penurunan peringkat oleh Fitch mencerminkan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar bunga yang jatuh tempo pada awal pekan ini di obligasi berdenominasi dolar AS.

Baca juga: Atasi Krisis Evergrande, China Gelontorkan Kredit Lebih dari Rp 2.600 Triliun

Pembayaran obligasi seharusnya sudah jatuh tempo sebulan yang lalu dengan masa tenggang berakhir pada Senin (6/12/2021).

Setelah jatuh tempo dan berakhirnya masa tenggang, raksasa properti itu tidak membuat pengumuman apapun mengenai pembayaran bunga utang, pun tidak menanggapi pertanyaan dari Fitch.

"Oleh karena itu, kami berasumsi bahwa mereka (kreditur) tidak dibayar," kata Fitch, dikutip dari CNN, Jumat (10/12/2021).

Sebagai informasi, Evergrande memiliki total kewajiban sekitar 300 miliar dollar AS. Analis di pasar telah khawatir krisis Evergrande dapat memicu krisis yang lebih luas di pasar properti China.

Pada akhirnya, merugikan pemilik rumah dan sistem keuangan yang lebih luas.

Baca juga: Anjlok 20 Persen, Saham Evergrande Berada di Level Terendah

Kekhawatiran makin diperparah ketika bank sentral AS, The Fed, menyatakan masalah di sektor real estate China dapat merusak ekonomi global.

Ada rencana restrukturisasi

Sejatinya, Evergrande telah memperingatkan dan berkali-kali mengatakan kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar utang. Pasalnya, Evergrande tidak memiliki cukup dana untuk membayar.

Di saat yang sama, manajemen berencana untuk secara aktif terlibat dengan kreditur luar negeri dalam rencana restrukturisasi.

Perseroan akan membentuk komite manajemen risiko yang dipimpin oleh ketua dan pendiri Evergrande, Xu Jiayin. Komite bakal fokus mengurangi dan menghilangkan risiko di masa depan akibat gagal bayar yang terjadi.

Kendati begitu, kekhawatiran sudah menyebar dan membuat saham emiten anjlok 20 persen minggu ini. Sepanjang 2021, sahamnya turun 87 persen.

Di sisi lain, perusahaan selama beberapa bulan terakhir telah putar utang untuk mengumpulkan uang, Xu bahkan telah menjual aset pribadi untuk menopang keuangannya.

Baca juga: Mulai Bayar Cicilan Utang Rp 1 Triliun, Saham Evergrande Naik

Bukan cuma Fitch, lembaga pemeringkat kredit S&P juga menyatakan Evergrande tidak bisa mengelak dari kondisi gagal bayar, setelah sebelumnya berhasil membayar bunga obligasi yang sudah jatuh tempo sebelum masa tenggang berakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com