JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini #BoikotJNE dan #BoikotJNT ramai diperbincangkan di media sosial Twitter lantaran memuat lowongan kerja yang dinilai diskriminasi.
Dua perusahaan ini sama-sama menyebarkan info lowongan kerja yang diterbitkan oleh pihak ketiga alias mitra kerjasama perusahaan.
Baca juga: JNE Sudah 2 Kali Jadi Sasaran Boikot Netizen, Apa Sebabnya?
Dimulai dari JNE Express yang membuka lowongan kerja untuk posisi kurir motor di wilayah Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
Namun, lowongan ini dibuat oleh CV Bangun Benua Lestari.
Lowongan ini pun dinilai diskriminatif oleh netizen lantaran dalam salah satu persyaratannya mewajibkan pelamar beragama muslim.
"#BoikotJNE #BoikotJNE JNE emang kejam.. intoleran dan aliran dana ke radikalisme," cuit salah satu pengguna twitter dalam akunnya @NeilPrajamukti.
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan, kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap Standard Operational Procedure (SOP) dan nilai-nilai perusahaan yang menghargai keberagaman dan perbedaan.
Baca juga: Ramai Seruan Boikot JNE, Ini Respons Manajemen
Oleh karena itu, ditegaskan Eri, manajemen JNE secara tegas memberikan sanksi kepada pihak mitra.
"Kami memberikan sanski dengan pemutusan hubungan kerjasama dengan pihak mitra," ujar Eri kepada Kompas.com, Selasa (7/12/2021).
Sementara untuk karyawan yang terkait dengan kasus ini akan dilakukan pemutusan hubungan kerja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.