Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memulai Investasi Saham yang Benar

Kompas.com - 11/12/2021, 19:34 WIB
Yoga Sukmana

Editor

4. Pelajari cara membaca grafik saham

Selain belajar analisis fundamental, seperti membaca laporan keuangan, kamu juga wajib mempelajari analisis teknikal, seperti membaca grafik saham.

Menggunakan pergerakan saham pada rentang waktu tertentu, termasuk harga dan fluktuasi, serta informasi titik tertinggi dan terendah saham.

Membaca grafik saham dapat membantu investor atau trader untuk mengambil keputusan trading saham. Apakah harus buy, sell, atau hold.

Baca juga: Sri Mulyani: Mereka yang Tidak Cakap Digital Bisa Jadi Objek yang Mudah Dieksploitasi

5. Rajin memantau pergerakan harga saham

Investasi saham termasuk investasi berisiko tinggi. Itu karena harga saham terlalu fluktuatif. Pergerakan naik turunnya sangat cepat.

Jika kurang pemahaman tentang investasi saham, jual beli saham, sampai tidak menguasai pengelolaan risikonya secara tepat, kamu bisa mengalami rugi besar.

Jadi, selalu pantau pergerakan harga saham setiap saat. Sebab, beberapa faktor penyebab volatilitas harga saham, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal di antaranya, aksi korporasi perusahaan, fundamental perusahaan, kinerja perusahaan. Sedangkan faktor eksternal, yakni ekonomi makro suatu negara, kurs rupiah, panic attack, kebijakan pemerintah, sampai kemunculan bandar saham.

Sumber informasi utama investor saham adalah situs resmi BEI. Mulai dari emiten atau perusahaan tercatat beserta laporan keuangannya, pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), serta informasi lainnya.

Baca juga: 2 Cara Mengatasi Lupa Password Internet Banking BRI

Kenali Tujuan Investasi Saham yang Ingin Dicapai

Memulai investasi saham harus mengetahui apa tujuan investasi saham. Tidak asal taruh duit, selesai.

Tujuan investasi saham untuk apa, apakah untuk mengumpulkan DP rumah, mempersiapkan dana pensiun, biaya menikah, atau tujuan lainnya.

Investasi saham sebaiknya dilakukan jangka panjang agar hasilnya maksimal. Jangka waktunya lebih dari 5 tahun. Dengan begitu, hasilnya akan maksimal dan bisa mencapai tujuan investasimu.

Selain itu, disiplin menyisihkan uang untuk investasi saham. Idealnya, anggaran investasi sebesar 10 persen dari gaji atau penghasilan. Misalnya, gaji sebesar Rp 3 juta per bulan, maka Rp 300.000 untuk bujet investasi.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Ketersediaan Pasokan Listrik hingga Elpiji di Wilayah Terdampak Erupsi Semeru

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com