Ini sama seperti menuliskan headline. Headline ini yang akan mempermudah seseorang menemukan profesional yang tepat. Contoh, kamu bisa menuliskan content writer/former journalist/writing/editing.
Dengan begitu, bila ada recruiter atau orang lain yang mencari keyword content writer di mesin pencarian LinkedIn, profil kamu bisa muncul sebagai bagian dari profesional yang mereka cari.
3. Rajin unggah hasil karya atau portofolio kerja
Layaknya media sosial, LinkedIn dapat digunakan untuk memposting aneka konten. Dapat berupa artikel, foto atau gambar, maupun video. Membagikan postingan milik orang lain juga bisa.
Namun sebaiknya unggah konten yang berhubungan dengan karier, keterampilan karier, cerita dan pengalaman profesional soal pekerjaan, pendidikan, dan lainnya.
Baca juga: 7 Manfaat Memiliki Tabungan Bisnis
Misalnya kamu seorang content writer, rutin posting hasil karya atau portofolio kerja berupa artikel, video, foto, dan sebagainya. Atau acara-acara yang melibatkan kamu maupun perusahaan.
Dari hasil konten yang kamu unggah, profesional yang terhubung denganmu akan melihat hasil karya tersebut.
Siapa tahu menjadi pembuka jalan bagimu mendapat kesempatan karier yang lebih bagus dan lebih besar dari kebiasaanmu memposting hasil pekerjaan.
Baca Juga: Sudah Kelamaan WFH dan Kini Harus Kembali ke Kantor? Begini Cara Mengatasinya
4. Bangun koneksi sebanyak-banyaknya
Saat kamu menjadi pengguna baru di LinkedIn, pasti belum memiliki koneksi. Kamu dapat mengirimkan undangan atau permintaan koneksi untuk terhubung dengan rekan yang dikenal, seperti teman satu kampus dulu, rekan kerja di perusahaan sekarang, rekan kerja di perusahaan sebelumnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.