Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Waspada Omicron, Menkes Sebut Indonesia Cukup Aman

Kompas.com - 13/12/2021, 13:35 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meyakini, Indonesia cukup mampu menghadapi pandemi Covid-19 ke depan, seiring dengan berlalunya gelombang kedua dan peningkatan vaksinasi. Namun, pihaknya akan tetap mewaspadai varian baru, seperti Omicron.

Ia menjelaskan, saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia sangat terkendali dengan tingkat transmisi virus dan keterisian rumah sakit yang rendah.  Hal ini karena kerja keras dari para tenaga kesehatan dan faktor keburuntungan.

"Alasan saya katakan seperti itu (keberuntungan), karena kecepatan tingkat vaksinasi kami di Agustus, September, Oktober, setelah gelombang kedua terjadi di Juli," ujarnya dalam acara US-Indonesia Investment Summit ke-9, Senin (13/12/2021).

Baca juga: Efek Omicron, IMF Prediksi Ekonomi Global Tumbuh 4,9 Persen pada 2022

Budi menjelaskan, seperti yang diketahui dari penelitian, penyintas Covid-19 akan memiliki imunitas yang terbangun secara alami saat dirinya terinfeksi. Kemudian imunitas itu diperkuat dengan pemberian vaksinasi Covid-19, seiring berjalannya program vaksinasi oleh pemerintah.

Ia mengakui, Indonesia memang terlambat melakukan vaksinasi Covid-19 dan baru gencar setelah adanya serangan gelombang kedua. Namun, kondisi itu ternyata membuat banyak masyarakat Indonesia memiliki imunitas yang kuat berasal dari infeksi dan vaksinasi.

Saat ini setelah gencar dilakukan, vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mendekati 150 juta untuk dosis pertama dan lebih dari 100 juta untuk dosis kedua.

"Sistem imunnya sudah dibangun dari infeksi, dan ketika ditambahkan dengan vaksin maka Anda akan punya super immunity. Jadi imunitas yang sangat kuat dan tahan lama ada di badan Anda," jelas dia.

"Bahkan untuk yang dosis pertama, itu bisa dimengerti sebagai booster dari imunitas saat infeksi sebelumnya. Jadi ini kondisi yang cukup unik, yang membuat Indonesia dalam kondisi sangat baik. Saya pikir kondisi ini juga yang sedang terjadi di India," papar Budi.

Ia menekankan, gelombang kedua kasus Covid-19 memang telah berpengaruh besar terhadap Indonesia, namun di sisi lain banyak masyarakat yang memang tidak bergejala saat terinfeksi. Sehingga dengan kekebalan tubuh yang terbentuk alami dibarengi gencarnya vaksinasi, diyakini Budi, Indonesia cukup aman setidaknya dalam 6 bulan ke depan.

"Menurut perspektif saya, untuk 6 bulan ke depan setelah Agustus atau September, itu kita cukup aman," katanya.

Meski demikian, ia mengakui, pemerintah tetap mewaspadai Covid-19 varian baru, Omicron. Sebab pemerintah tak mau terulang kejadian lonjakan kasus seperti saat varian Delta menyebar di Indonesia.

Ia mengatakan, mutasi virus dan penyebarannya merupakan hal yang tak bisa ditahan, namun yang perlu dilakukan adalah mengurangi kemungkinan varian baru itu masuk ke Indonesia secara bebas. Maka sejumlah langkah antisipasi pun disiapkan.

Baca juga: Apa Itu Omicron?

Vaksinasi akan semakin digencarkan, terutama saat ini akan dimulai untuk kelompok anak-anak usia 5-11 tahun. Saat ini risiko pada anak-anak saat terinfeksi memang sangat rendah, namun mereka tetap bisa menjadi perantara penularan pada orang dewasa dan usia lanjut.

Selain lewat vaksinasi, pemerintah juga gencar melakukan genome sequencing untuk bisa mengidentifikasi dan mendeteksi mutasi baru virus penyebab Covid-19 yang cukup berbahaya.

Selain itu, dilakukan pembatasan pintu masuk internasional ke Indonesia, serta memperketat penerapan protokol kesehatan dan memperpanjang masa karantina.

"Jadi bagi kami, kami sangat sangat serius untuk mengecek mutasi dari virus ini," pungkas Budi.

Baca juga: Menko Airlangga: Kemunculan Varian Omicron Bukti Akses Vaksin di Dunia Tak Merata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com