Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba LRT Jabodebek Tanpa Masinis Dimulai Juni 2022

Kompas.com - 13/12/2021, 17:04 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, sistem operasi GoA 3 pada LRT Jabodebek direncanakan pertama kali diuji coba secara terbatas pada bulan Juni 2022.

Nantinya, uji coba LRT Jabodebek tanpa masinis akan terus diujicobakan hingga rencana peresmian LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022.

Baca juga: Sempat Tabrakan, LRT Jabodebek Bakal Beroperasi Tanpa Masinis

Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.

Joni menambahkan, Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta yang pengoperasiannya dilakukan secara otomatis tanpa masinis.

“Namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (13/12/2021).

Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.

Baca juga: Ketika APBN Rp 6,9 Triliun Menambal Biaya Bengkak Kereta Cepat dan LRT

Jadwal LRT Jabodebek disusun otomatis

LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).

Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.

Sistem CBTC GoA 3 pada LRT Jabodebek ini dibangun oleh sinergi BUMN antara KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA.

"Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujar Joni.

Penggunaan GoA 3 untuk LRT Jabodebek telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017.

Baca juga: Ujian LRT Jabodebek: Proyek Molor, Biaya Bengkak, dan Kini Tabrakan

KAI berkomitmen untuk memenuhi ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek sesuai dengan kriteria desain yang diatur dalam regulasi pemerintah tersebut.

Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller.

Dengan adanya ATP, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal. Adapun Interlocking & Zone Controller berfungsi untuk menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasi LRT.

“Keunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan,” kata Joni.

Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 yang digunakan pada LRT Jabodebek juga telah diterapkan di belahan dunia lainnya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris, Brazil, dan beberapa negara lainnya.

Baca juga: Pahami Perbedaan Rute LRT Jabodebek dan LRT Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com