Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh dan Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal

Kompas.com - 14/12/2021, 04:27 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Muhammad Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem ekonomi liberal adalah salah satu jenis sistem ekonomi yang dianut negara untuk memeperbaiki perekonomiannya. Apa contoh negara dan kelebihan sistem ekonomi liberal?

Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan pada masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Prinsip sistem ekonomi liberal ini adanya keperluan untuk mencari keuntungan pribadi tanpa mementingkan orang lain.

Dalam sistem ekonomi liberal adalah pemerintah tidak memiliki pengaruh yang kuat untuk membatasi perekonomian individu atau masyarakatnya.

Mengutip dari buku Pemikiran dan Perbandingan Sistem Ekonomi oleh Nahu Daud, sistem ekonomi liberal adalah berasumsi bahwa setiap individu akan mempunyai kesempatan yang sama dalam memperoleh dan mengembangkan kesejahteraannya. Hal ini tidak akan pernah terealisasikan.

Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi Campuran dan Sejarahnya

Oleh karenanya, sistem ekonomi liberal adalah ini umumnya gagal untuk bisa menjamin terdistribusinya sumber-sumber ekonomi secara adil di masyarakat. Di samping itu, private property right yang dianggap efisien dalam realitanya gagal bisa dicapai.

Contoh negara yang menganut sistem ekonomi liberal

Dalam situs Gramedia Blog tertulis negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina, United Kingdom, Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia, dan San Marino.

Kelebihan sistem ekonomi liberal

Semua sistem ekonomi pasti mempunyai kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, suatu negara mau menerapkan sistem ekonomi tersebut. Nah, beberapa negara sengaja menerapkan sistem ekonomi liberal karena ada beberapa hal yang menguntungkan di dalamnya.

Baca juga: Kelebihan, Contoh, dan Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran

Ilustrasi ciri-ciri sistem ekonomi liberal atau kapitalis.freepik.com/stories Ilustrasi ciri-ciri sistem ekonomi liberal atau kapitalis.

Di bawah ini adalah kelebihan sistem ekonomi liberal yang dapat dinikmati suatu negara yang menerapkannya:

1. Produksi barang akan didasarkan pada kebutuhan pasar

kelebihan Sistem ekonomi liberal di mana para pelaku usaha tidak akan membuat suatu produk jika barang tersebut tidak dibutuhkan oleh konsumen atau masyarakat. Produk yang telah beredar di pasaran tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada saat itu.

2. Hadirnya produk-produk berkualitas

Dengan adanya persaingan pasar yang sangat ketat dalam sistem ekonomi liberal, maka akan terjadi persaingan kualitas produ. Di mana para produsen akan berlomba-lomba membuat produk dengan kualitas tinggi agar masyarakat tertarik untuk membelinya.

3. Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif para pelaku usaha

Kelebihan sistem ekonomi liberal, para pemilik usaha tentu akan berusaha keras dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam membuat produk.

Hal tersebut bertujuan agar produk yang mereka ciptakan berbeda dengan produsen lain dan mempunyai nilai tambah yang lebih berkualitas dibandingkan dengan produk lain.

Dengan begitu banyaknya dampak globalisasi, salah satu halnya adalah terhadap ekonomi yang seringkali tidak dapat dihindari dan untuk tetap dapat mengikuti perkembangan zaman.

Baca juga: WTO adalah Organisasi Perdagangan Dunia, Tujuan, dan Anggotanya

Sistem ekonomi campuran adalah penggabungan sistem sosialisme dan kapitalisme.pixabay.com Sistem ekonomi campuran adalah penggabungan sistem sosialisme dan kapitalisme.

Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

Selain memiliki banyakkelebihan sistem ekonomi liberal juga mempunyai beberapa kekurangan atau kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan sistem ekonomi liberal:

1. Adanya kesenjangan perekonomian masyarakat

Kesenjangan yang terjadi di dalam sistem ekonomi liberal yaitu, yang kata semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.

Hal tersebut terjadi karena produsen tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan produk apa yang seharusnya mereka produksi. Dengan begitu, para produsen tentu akan semakin kaya.

Terlebih untuk produsen yang sudah terkenal, mereka akan semakin maju dan membuat pedagang baru menjadi kesulitan dalam menarik minat pasar. Sehingga menyebabkan orang kata akan semakin kaya dan orang-orang miskin akan semakin miskin.

2. Adanya eksploitasi SDA yang berlebihan

Pada saat masyarakat membutuhkan produk tertentu, maka akan ada banyak produsen yang memproduksi barang tersebut secara bersamaan dan besar-besaran. Hal tersebut akan menyebabkan adanya eksploitasi sumber daya alam (SDA) yang berlebihan.

Baca juga: Pasar Monopoli: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh di Indonesia

3. Terjadi persaingan yang tidak sehat antarpelaku usaha

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi liberal sangat berorientasi pada laba. Jadi hal tersebut akan menyebabkan para produsen berlomba-lomba dalam menarik para konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara apapun.

Oleh karena itu, maka akan terjadi persaingan yang tidak sehat. Para pemilik usaha akan melakukan berbagai cara untuk bisa memperoleh keuntungan yang besar.

4. Pedagang baru kesulitan mencari pendapatan

Para pedagang yang baru akan kesulitan dalam mencari kesempatan menarik konsumen karena banyaknya pedagang lama yang sudah lebih dulu menguasai pasar. Oleh karena itu, akan terjadi persaingan yang sangat ketat dan pedagang baru akan kesulitan mencapai keuntungan.

Apabila produk yang dihadirkan oleh pedagang baru tersebut tidak berkualitas dan tidak memiliki keunggulan, maka bisa dipastikan produk mereka tidak akan laku.

Di dunia ini, ada beberapa negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal ini, antara lain Perancis, Amerika, Jepang, Inggris, dan Jerman. Namun sistem ekonomi liberal yang diterapkan di masing-masing negara tersebut telah disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya.

Baca juga: Ini Tarif Pajak Penghasilan Badan dan Cara Menghitungnya

Indonesia sendiri bukan termasuk kedalam negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal. Sebab, pemerintah Indonesia masih bisa mengintervensi usaha perseorangan yang sedang berkembang.

Hal ini terjadi karena perusahaan yang sudah besar atau dikenal, umumnya akan mempunyai pengaruh kepada pendapatan perkapita negara.

Demikian penjelasan singkat sistem ekonomi liberal adalah yang prinsip dasarnya kapitalis di mana pemerintah tidak berpengaruh kuat membatasi perekonomian. Selain itu telah disebutkan kekurangan dan kelebihan sistem ekonomi liberal di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com