Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpisah dari Penumpang Umum, Delegasi G20 Gunakan Penerbangan Jalur Khusus

Kompas.com - 14/12/2021, 05:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan delegasi asing yang akan menghadiri rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan menggunakan jalur penerbangan khusus yang terpisah dari penumpang sipil.

"Kami sepakati penerbangan internasional kita akan menggunakan jalur khusus yang terpisah dengan penumpang umum sehingga dalam prosesnya protokol kesehatan terkendali," kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Andreas Dipi Patria dalam diskusi bertajuk "Menjaga Wajah Bangsa di G20" yang disiarkan secara daring di Jakarta, Senin (13/12/2021).

Selain itu sebut Andreas,  pemerintah akan membuat hospitality desk di bandara, khusus untuk melayani pemeriksaan masuk sebagaimana dilakukan terhadap kedatangan penerbangan luar negeri.

Baca juga: MotoGP dan G20 Ditargetkan Jadi Momentum untuk Pemulihan Industri Pariwisata RI

"Misal titik-titik pengendalian di bandara itu kan cukup panjang, seperti custom, imigrasi, kesehatan pelabuhan, maka ini juga kami akan buat di satu venue tertentu sehingga pelayanan dilakukan di satu tempat dan terkontrol. Ini kita pisahkan delegasi G20 dengan penumpang umum sehingga tidak mengganggu penumpang umum," katanya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pengaturan penerbangan guna memastikan rangkaian kegiatan KTT G20 berjalan lancar.

Hal itu juga perlu dipastikan lantaran acara sampingan KTT G20 rencananya juga akan digelar di hampir 20 kota besar di Indonesia.

"Kami sudah berkoordinasi ketat dengan Kemenhub untuk memastikan prosedur datang dan berangkat terkontrol dengan baik," katanya.

Lebih lanjut, Andreas mengatakan beberapa delegasi asing kemungkinan besar juga akan menggunakan pesawat pribadi. Oleh karena itu, pemerintah pun telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatur lalu lintas udara dengan mempertimbangkan seluruh jadwal dan lokasi penyelenggaraan acara.

"Tentu nanti akan dibantu teman-teman oleh AirNav terkait rute dan jadwal penerbangan akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan mengganggu penerbangan sipil selama kegiatan berlangsung," katanya.

Segala persiapan tersebut, menurut Andreas, menunjukkan keseriusan Indonesia untuk memberikan layanan terbaik bagi semua peserta dan delegasi KTT G20.

"Dengan demikian, hal ini akan mampu memberi keyakinan bagi mereka bahwa tidak lagi ada keraguan akses titik-titik yang ditempatkan sebagai venue acara," ujarnya.

Baca juga: Luhut Bangga, Penerapan Prokes Sistem Bubble RI Diapresiasi Negara G20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com