Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkeu Yakin Defisit APBN 2021 Berada di Kisaran 5,1-5,5 Persen

Kompas.com - 14/12/2021, 17:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memproyeksi, defisit fiskal hingga akhir tahun 2021 berada pada rentang 5,1 persen - 5,5 persen.

Defisit ini lebih kecil dibanding angka yang dipatok sebelumnya, yakni 5,7 persen. Begitu pun lebih rendah dari pelebaran outlook defisit akibat penyebaran varian Delta di 5,82 persen.

"Kami memprediksi defisit lebih rendah dari itu (5,8 persen). Kami memprediksi defisit fiskal tahun 2021 berada pada kisaran 5,1 persen atau 5,2 persen - 5,5 persen," kata Suahasil dalam US - Indonesia Investment Summit 2021, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Sri Mulyani: Tahun Depan, APBN Masih Defisit Rp 868 Triliun

Suahasil menuturkan, defisit fiskal pada Oktober 2021 mencapai Rp 548,9 triliun. Defisit setara 3,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI.

Defisit ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, defisit mencapai Rp 764,8 triliun atau 4,67 persen terhadap PDB.

Dia bilang, pihaknya akan meneruskan konsolidasi fiskal di tahun 2022 hingga 2023 mendatang dengan meningkatkan pendapatan negara namun tidak mempengaruhi pemulihan ekonomi nasional.

"Sekarang, kami berekspektasi defisit di tahun 2022 juga akan mengecil di kisaran 4,8 persen dari PDB," ucap dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, tahun 2022 adalah tahun yang penting bagi Indonesia. Pasalnya tahun tersebut adalah tahun terakhir sebelum RI kembali menormalisasi defisit di level 3 persen pada tahun 2023 mendatang.

Baca juga: Defisit APBN Rp 548,9 Triliun, Sri Mulyani: Jauh Lebih Baik dari Tahun Lalu

Di sisi lain untuk meningkatkan pendapatan negara, Indonesia melakukan reformasi perpajakan melalui UU HPP dengan substansi memperluas basis pajak dan memberi insentif fiskal secara terukur dan selektif.

“Untuk mendorong defisit ke bawah 3 persen terhadap PDB ada dua strategi. Pertama kita harus meningkatkan pendapatan mereka (masyarakat), dan kedua harus mempertajam pengeluaran," tutur Suahasil.

Sebagai informasi dalam APBN 2022, penerimaan perpajakan dipatok sebesar Rp 1.510 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 335,6 triliun.

Secara keseluruhan, pemerintah mematok target pendapatan negara sebesar Rp 1.846,1 triliun pada 2022. Pendapatan negara ini belum menghitung dampak dari pengesahan UU HPP.

Baca juga: Perdagangan RI dengan AS Surplus, tetapi Masih Defisit dengan China di Agustus 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com