Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antam Gandeng PLN untuk Pasok Listrik di Smelter Feronikel Haltim

Kompas.com - 14/12/2021, 20:58 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk atau Antam berencana menggandeng PT PLN ( Persero) untuk penyediaan listrik di proyek Smelter Feronikel Halmahera Timur, Maluku Utara. Saat ini Antam tengah melakukan pembahasan kerjasama dengan PLN perihal penyediaan listrik untuk proyek smelter tersebut.

SVP Corporate Secretary ANTM Yulan Kustiyan mengungkapkan, sebelumnya Antam telah menyelesaikan uji coba tanpa beban (no load test) terhadap Smelter Feronikel Halmahera Timur dengan kesediaan listrik yang ada.

"Diharapkan Pabrik Feronikel Haltim sudah bisa beroperasi di tahun 2022,” ujar Yulan kepada Kontan.co.id, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: DPR Minta Antam Selesaikan Proyek Strategis Nasional yang Masih Terkendala

Dihubungi terpisah, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyatakan bahwa PLN siap melistriki Smelter Feronikel Antam di Halmahera Timur. Saat ini, PLN sedang dalam pembahasan teknis perihal rencana untuk memasok listrik ke smelter tersebut.

“(Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik/SPJBTL) Belum (ditandatangani), ini (pembahasan teknis) masih paralel dengan pembahasan Draft SPJBTL,” ungkap Bob kepada Kontan.co.id.

Rencananya PLN akan merelokasi pembangkit ke lokasi Smelter Feronikel Halmahera Timur. Hanya saja, Bob masih enggan merinci pembangkit yang dimaksud.

“Masih belum bisa diungkapkan,” pungkas Bob.

Baca juga: Indonesia Bakal Punya Smelter Terbesar di Dunia

Smelter Feronikel Halmahera Timur direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi untuk Line 1 per tahun. Smelter ini akan melengkapi 3 unit smelter feronikel Antam di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang memiliki 4 lini produksi i dengan kapasitas gabungan sebesar 27.000 TNi per tahun.

Dengan demikian, jika proyek Smelter Feronikel Halmahera Timur Antam sudah rampung kelak, Antam bakal memiliki total kapasitas produksi tahunan hingga 40.500 TNi.

Smelter Feronikel Halmahera Timur masuk ke dalam daftar 4 proyek smelter yang ditargetkan beroperasi pada tahun ini.

Selain Smelter Feronikel Halmahera Timur milik Antam, tiga proyek smelter lain yang juga ditargetkan bisa rampung dan beroperasi di tahun 2021 adalah smelter milik PT Smelter Nikel Indonesia, smelter nikel dari PT Cahaya Modern Metal Industri di Banten, dan smelter PT Kapuas Prima Citra di Kalimantan Tengah.

Jika keempatnya berhasil rampung tahun ini, maka total jumlah smelter di Tanah Air menjadi 23 smelter. Mengingat, hingga akhir 2020, sudah ada 19 smelter.

Rinciannya, ada 16 smelter nikel, dua smelter tembaga, dua smelter bauksit, satu smelter besi, satu smelter mangan, dan satu smelter timbal dan seng. Program pembangunan smelter ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mengejar target 53 smelter di tahun 2024 mendatang.

Menurut catatan Kementerian ESDM, penyelesaian pembangunan Smelter Feronikel Halmahera Timur Antam di Maluku Utara sebenarnya sudah mendekati 100 persen. Hanya saja, penyelesaian dan pengoperasiannya terkendala pasokan listrik yang belum tersedia. (Muhammad Julian )

Baca juga: Kenapa Banyak TKA China di Proyek Smelter? Ini Jawaban Luhut

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Antam (ANTM) gandeng PLN untuk penyediaan listrik smelter feronikel di Haltim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com