Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi MIND ID Kejar Target Penurunan Emisi

Kompas.com - 15/12/2021, 08:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - BUMN Holding Industri Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) terus mengejar target penurunan emisi di sektor energi guna mendukung upaya pemerintah mencapai karbon netral atau net zero emission (NZE) pada 2060.

Upaya penurunan emisi gas rumah kaca dilakukan seluruh anggota holding yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk.

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan mengatakan, sustainability pathway menjadi landasan MIND ID dalam pengelolaan kinerja environmental, social, governance (ESG) yang berdasarkan pada regulasi nasional dan standar internasional ISO 26000 dan ICMM.

"Program dekarbonisasi merupakan perwujudan dari salah satu pilar sustainability pathway yaitu environment and climate change," ujarnya dalam diskusi dengan media, dikutip Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 5.000 Per Gram, Ini Rinciannya

Ia menjelaskan, pada 2019, emisi yang dihasilkan perusahaan sebesar 2,9 juta ton CO2e emisi gas rumah kaca yang berasal dari dua cakupan.

Cakupan pertama berasal dari penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara dan marine fuel oil untuk proses pengolahan, dan bahan bakar diesel untuk kendaraan proyek/alat berat. Kegiatan ini menghasilkan 2,8 juta ton CO2e.

Sedangkan cakupan kedua berasal dari penggunaan listrik yang bersumber dari grid PLN untuk kegiatan operasi dan produksi dengan menghasilkan 0,1 juta ton CO2e.

MIND ID memproyeksikan pada 2030 total emisi yang dihasilkan bisa mencapai 8,7 juta ton CO2e. Namun, untuk menyesuaikan dengan Nationally Determined Contribution (NDC) sektor energi, emisi yang dihasilkan MIND ditargetkan sebesar 7,3 juta ton CO2e di 2030.

Itu artinya, perusahaan harus mampu menurunkan emisinya sebesar 1,4 juta ton CO2e. Dany mengatakan, saat ini sudah ada potensi pengurangan emisi yang telah diidentifikasi perusahaan sebesar 0,63 juta ton CO2e.

Baca juga: Kenaikan Tarif Cukai Rokok Dinilai Bakal Kembali Memukul Industri Hasil Tembakau

Di sisi lain, ada potensi pengurangan emisi sebesar 0,77 juta ton CO2e yang tengah diidentifikasi MIND ID guna mencapai target penurunan emisi di 2030.

"Ini ada gap 1,4 juta ton CO2e, untuk 2030 dengan program dekarbonisasi kita harus penuhi gap ini. MIND ID akan mengeksplor peluang-peluang inisiatif dekarbonisaai sebagai konstribusi pada aspirasi net zero emisi," ungkapnya.

Ia menjelaskan, secara rinci upaya-upaya penurunan emisi gas rumah kaca yang telah diidentifikasi dan mulai dijalankan MIND ID sejak 2021, diantaranya yakni rencana peralihan bahan bakar dari marine fuel oil (MFO) ke LNG yang akan dinisiasi oleh Antam dan Timah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca total sebesar 121.700 ton CO2e per tahun.

Kemudian pada carbon offset atau solusi berbasis alam melalui program reklamasi di lahan bekas tambang dan rehabilitasi daerah aliran sungai yang dilakukan oleh Bukit Asam dan Timah dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 470.807 ton CO2e per tahun.

Selain itu, dilakukan program pengembangan fasilitas penanganan batu bara stasiun pemuatan kereta api Bukit Asam yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 21.000 ton CO2e per tahun. Serta implementasi bus listrik yang dilakukan Bukit Asam dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 100 ton CO2e per tahun.

Sedangkan, pada Inalum upaya penurunan emisi dilakukan dengan pengembangan calcined petroleum coke (CPC) dan unit kilang alumina yang berdekatan dengan perusahaan untuk mengurangi impor. Upaya itu dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 8.011 ton CO2e per tahun.

Baca juga: NIK dan NPWP Berbeda, Sri Mulyani: Pusing Jadi Penduduk Indonesia

Inalum juga tengah menjajaki peluang "step-out" dengan mendorong pengembangan desain baru pot reduction untuk meningkatkan efisiensi saat ini yang diperkirakan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 12,873 ton CO2e per tahun.

Sementara itu, terkait peluang-peluang yang sedang dijajaki dan diidentifikasi MIND ID, diantaranya inisiasi penggunaan energi terbarukan yaitu Solar PV untuk listrik yang saat ini sedang dikembangkan.

Kemudian menjajaki elektrifikasi alat tambang seperti bulldozer, haulage truck, dan exavacator. Lalu pergantian kendaraan dan peralatan dengan gas alam yang rendah emisi.

Selain itu, melakukan studi dan pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) atau Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) untuk mengurangi emisi CO2. Serta melakukan penambangan lithium karbonat tingkat baterai untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca juga: Harga Rokok Elektrik Naik Mulai Januari 2022, Ini Rinciannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com