Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Industri Mamin Tetap Moncer, Ekspornya Meroket hingga 52 Persen

Kompas.com - 15/12/2021, 10:01 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri makanan dan minuman (mamin) konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Meskipun di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, kinerja industri mamin tetap gemilang karena sebagai sektor kritikal yang tetap dijaga produktivitasnya.

“Industri mamin juga merupakan salah satu sektor yang memiliki permintaan tinggi ketika pandemi karena masyarakat tetap perlu mengonsumsi asupan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuhnya dalam upaya menjaga kesehatan,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika dalam siaran resminya, dikutip Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Plt. Dirjen Industri Agro menyebutkan, PDB industri mamin tumbuh positif sebesar 3,49 persen pada kuartal III tahun 2021, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kembali tumbuh positif menyentuh angka 3,51 persen.

Baca juga: Ini Strategi MIND ID Kejar Target Penurunan Emisi

Selain itu, peran industri mamin dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional juga ditunjukkan dengan meningkatnya kontribusi PDB industri mamin terhadap PDB industri pengolahan nonmigas yang mencapai 38,91persen pada periode yang sama.

“Sepanjang bulan Januari-September 2021, total nilai ekspor industri mamin mencapai 32,51 miliar dollar AS atau meningkat 52 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Neraca perdagangan industri mamin selama 9 bulan ini surplus sebesar 22,38 miliar dollar AS,” ungkapnya.

Putu mengemukakan, walaupun sektor industri mamin terus menunjukan tren pertumbuhan yang positif, namun pemerintah dan pelaku industri tetap harus bersiap dalam mengantisipasi dan mengatasi tantangan ketersediaan pangan dan energi. Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri mamin merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan pada era industri 4.0.

“Pembatasan kegiatan selama pandemi berpengaruh terhadap lalu lintas barang dan komoditas antar negara yang berdampak pada persediaan pangan, terutama komoditas yang masih banyak impor, sebagaimana disebutkan dalam laporan Food and Agriculture Organization (FAO),” paparnya.

Oleh karena itu, strategi untuk mengatasi tantangan tersebut, diantaranya melalui pembangunan food estate, penyiapan cold storage, dan rantai dingin.

“Pelajaran dari krisis energi yang terjadi di dunia saat ini adalah ketidaksiapan sejumlah negara dalam melakukan transisi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan. Kita perlu mengantisipasi agar hal ini tidak terjadi di Indonesia,” kata Putu.

Baca juga: Kenaikan Tarif Cukai Rokok Dinilai Bakal Kembali Memukul Industri Hasil Tembakau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com