Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Bakal Jadi Contoh di G20, Airlangga: Efektivitas Kartu Prakerja Terbukti secara Ilmiah

Kompas.com - 15/12/2021, 20:36 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Cipta Kerja Airlangga Hartarto menyatakan, program Kartu Prakerja akan menjadi contoh di dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia.

"Program ini terkait dengan inklusivitas keuangan, ini bisa menjadi contoh di dalam Presidensi Indonesia G20, di mana program ini bisa direplikasi untuk emerging country (negara berkembang) atau negara berkembang lainnya," kata dia dalam konferensi pers virtual Penutupan Program Kartu Prakerja, Rabu (15/12/2021).

Lebih lanjut kata Airlangga, rilis hasil studi evaluasi dampak program Kartu Prakerja yang dikeluarkan The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) Southeast Asia (SEA) menyebutkan bahwa dari sisi layanan keuangan, Kartu Prakerja meningkatkan kepemilikan e-wallet 53 persen lebih tinggi daripada non-penerima dan memiliki probabilitas 40 persen lebih tinggi untuk belanja daring dengan menggunakan e-wallet-nya.

Baca juga: ASN Diminta Giat Belajar Layani Publik Secara Digital, Seperti Program Kartu Prakerja

Selain berdampak pada inklusi keuangan, studi JPAL SEA juga menunjukkan adanya dampak positif dari Program Kartu Prakerja terhadap ketahanan pangan, kebekerjaan dan kewirausahaan, pendapatan serta ketahanan finansial dari para penerima Kartu Prakerja.

Dampak positif dari temuan studi J-PAL SEA tersebut searah dengan temuan survei-survei yang sudah dilakukan oleh lembaga-lembaga lain sebelumnya, yaitu, BPS, TNP2K, Cyrus Network, CSIS, Ipsos, dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja sendiri.

"Efektivitas program Kartu Prakerja telah terbukti secara ilmiah," kata dia.

Airlangga kembali menjelaskan, program Kartu Prakerja secara resmi mulai menerima pendaftaran secara on-demand atau mandiri melalui situs www.prakerja.go.id pada tanggal 11 April 2020, atau telah berjalan selama 20 bulan. Selama tahun 2021, tercatat ada 5.931.574 penerima Kartu Prakerja dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Semua penerima tahun ini berbeda dari penerima tahun lalu sehingga selama kurun waktu 2020-2021, program Kartu Prakerja telah memberikan pelatihan dan insentif kepada 11,4 juta orang. Ekosistem Kartu Prakerja dibangun melalui kemitraan multi-pihak.

Terdapat 7 platform digital, 181 lembaga pelatihan yang menyediakan 663 pelatihan, 5 mitra pembayaran, 8 institusi pendidikan, 4 job platform yang saling terkoneksi, serta 8 kementerian dan lembaga dan 17 pemerintah daerah yang membantu menyediakan data.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah secara resmi menutup penyelenggaraan Kartu Prakerja tahun 2021 pada hari ini, pukul 23.59 WIB. Telah dipastikan tahun depan, program ini akan berlanjut dengan anggaran sebesar Rp 11 triliun.

Baca juga: Program Kartu Prakerja Lanjut di 2022, Pemerintah Anggarkan Rp 11 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com