Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] NIK dan NPWP Berbeda | Jokowi Mendadak Telepon Mendag soal Impor Bawang Putih | Biaya Perpanjang SIM C

Kompas.com - 16/12/2021, 05:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin agar Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hal ini bertujuan memudahkan masyarakat wajib pajak untuk membayar pajak tanpa perlu membuat NPWP lagi.

Berita tersebut masuk ke deretan berita terpopuler di Money Kompas.com pada Rabu (15/12/2021) kemarin.

Berikut deretan berita terpopuler di Money Kompas.com:

1. NIK dan NPWP Berbeda, Sri Mulyani: Pusing Jadi Penduduk Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin agar Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hal ini bertujuan memudahkan masyarakat wajib pajak untuk membayar pajak tanpa perlu membuat NPWP lagi.

"Jadi NIK itu unik dan terus dipakai sejak lahir sampai meninggal. Tidak perlu setiap urusan nanti, KTP nomornya lain, paspor lain, pajak lain, bea cukai lain. Pusing lah jadi penduduk Indonesia itu," kata Sri Mulyani dalam sosialisasi UU HPP, Selasa (15/12/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, penggunaan NIK sebagai NPWP untuk menciptakan kesederhanaan. Setidaknya dalam urusan perpajakan, warga tidak lagi ruwet mendaftar dan memiliki nomor yang berbeda.

Simak selengkapnya di sini 

2. Kala Jokowi Mendadak Telepon Mendag soal Impor Bawang Putih Saat Panen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak menelepon Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi di sela dialog bersama petani pada Selasa (14/12/2021).

Ini terjadi ketika petani mengeluhkan adanya impor bawang putih ketika panen. Keluhan petani tersebut disampaikan langsung di hadapan Jokowi.

“Nganu, Pak, wayah panen bawang putih, Pak, dikurangi impore Pak, kersane gentian saged mlebet ten (supaya bisa dapat giliran masuk ke) pasar Jakarta, Pak. Ten mriki kan sumbere (di sini kan sumbernya) bawang putih, Pak,” kata seorang petani ketika berdialog dengan Jokowi.

“Bar panen malah impor (setelah panen justru impor)?” sambut Jokowi dengan pertanyaan untuk mempertegas keluhan petani.

Lantas petani tersebut mengiyakan pertanyaan Jokowi. Kepala Negara lantas memanggil Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno untuk meminta diteleponkan Mendag Muhammad Lutfi.

Simak selengkapnya di sini 

3. Deretan BUMN yang Terlilit Utang Jumbo, Ada yang Nyaris Bangkrut

Masalah utang jumbo yang dimiliki sejumlah badan usaha milik negara atau BUMN terus mengemuka sejak beberapa waktu terakhir. Banyak perusahaan negara yang terlilit utang menggunung jauh sebelum pandemi Covid-19.

Pemerintah kalang kabut mencari cara menyehatkan kembali perusahaan yang terlilit masalah tersebut. Selain melakukan restrukturisasi, pemerintah kerap mengandalkan suntikan APBN lewat skema penyertaan modal negara (PMN) untuk menyehatkan keuangan BUMN.

Nah untuk mengetahui 6 perusahaan BUMN yang terlilit utang jumbo, simak daftarnya di sini 

4. Berapa Biaya Perpanjangan SIM C Terbaru?

Setiap pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Namun pemilik SIM wajib memperpanjang masa berlakunya setiap 5 tahun sekali. Berapa biaya perpanjang SIM C dan biaya perpanjang SIM A?

Biaya perpanjang SIM C sebenarnya sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Untuk mengetahui berapa biayanya, silahkan klik di sini 

5. Luhut ke Menlu AS: Indonesia Hari Ini Begitu Berubah...

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Dalam pertemuan itu, Luhut menyampaikan sejumlah hal kepada Blinken. Hal itu ia ungkapkan dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.
"Saya sampaikan kepada Mr.Blinken @secblinken bahwa Indonesia hari ini begitu berubah dari yang dikenal dan bergerak begitu cepat untuk memanfaatkan potensi yang kami miliki," tulis Luhut di akun Instagramnya, Selasa.

Luhut mengatakan bahwa Indonesia ingin menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang hilirisasi sumberdaya alam. Luhut juga mengajak berbagai pihak untuk bergabung ke dalam proyek penambahan nilai tersebut.

Simak pernyataan lengkap Luhut di sini 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com