Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Penyebaran Varian Delta, Sri Mulyani Waspadai Dampak Omicron

Kompas.com - 16/12/2021, 13:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus mewaspadai dampak Covid-19 varian baru, yaitu B.1.1.529 atau Omicron terhadap pemulihan ekonomi Indonesia. Ia tidak ingin penyebaran Omicron memberikan dampak seperti varian Delta sebelumnya.

Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)menyatakan Omicron berstatus variant of interest (VOI) dan sudah menyebar di 60 negara.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, IHSG Sesi I Berbalik Merah

"Sekarang kita bisa melihat ada barian baru Omicron, yang masih terus menjadi variant of interest, yang masih kita tidak tahu bagaimana dampaknya, apa sama serius dan merusaknya dengan Delta, atau lebih ringan dibandingkan Delta," ujar dia dalam acara World Bank Indonesia Economic Prospects Reports, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Efek Omicron, IMF Prediksi Ekonomi Global Tumbuh 4,9 Persen pada 2022

Lonjakan kasus varian Delta Juli 2021

Sri Mulyani mengatakan, saat ini Indonesia telah mampu mengendalikan pandemi Covid-19, khususnya setelah sempat terjadi lonjakan kasus varian Delta. Pada Juli 2021 lalu, total kasus aktif mencapai 574.000, namun sekarang turun hanya sekitar 5.000 kasus.

Jumlah kasus harian Covid-19 juga telah turun menjadi 200 kasus, sangat kecil dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia yang seanyak 270 juta jiwa.

Baca juga: Menko Airlangga: Kemunculan Varian Omicron Bukti Akses Vaksin di Dunia Tak Merata

"Ini menunjukkan bahwa aktivitas bisa kembali normal, karena kita bisa melihat varian Delta atau Covid-19 sudah bisa tertangani atau terkendali. Tapi bukan berarti kita menjadi lengah," kata Sri Mulyani.

Menurut Bendahara Negara itu, meski kondisi sudah terkendali, namun pemerintah terus mewaspadai penyebaran Covid-19 dan berfokus pada pemulihan akibat pandemi.

Baca juga: IMF Ingatkan Ancaman Ketidakpastian Ekonomi akibat Varian Omicron

Waspadai Omicron, Jokowi panggil semua kepala daerah

Ia bilang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan memanggil para kepala daerah untuk mengingatkan bahwa pandemi masih berlangsung.

"Sore ini (Presiden Jokowi) akan kumpulkan semua gubernur, wali kota, dan bupati untuk mengingatkan kepada mereka bahwa Covid-19 masih ada. Vaksinasi belum selesai meskipun sudah kita percepat, juga harus terus tetap waspada dan menjalaankan disiplin protokol kesehatan," jelasnya.

 

Disiplin prokes dan vaksinasi akan terus digalakkan pemerintah

Maka dalam upaya mengendalikan pandemi, lanjut Sri Mulyani, pemerintah akan terus mempercepat cakupan vaksinasi ke masyarakat, seiring dengan terus mendorong penerapan disiplin protokol kesehatan. Sebab, ia menilai, pandemi hanya bisa diatasi dengan vaksinasi dan protokol kesehatan.

Pada Desember 2021 ini, pemerintah pun akan mulai memperluas vaksinasi Covid-19 kepada anak usia 6-11 tahun. Hingga saat ini, lanjut dia, capaian vaksinasi Covid-19 dosis kedua sudah mencapai 53 persen.

"Jadi saya pikir ini salah satu kunci (vaksinasi dan protokol kesehatan), bagaimana kita mengendalikan Covid-19 sembari di saat yang bersamaan kita juga bisa juga kembali melakukan kegiatan yang normal. Ini adalah salah satu bagian yang akan terus dilakukan pemerintah," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com