JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, Indonesia masih terus berfokus kepada pemulihan Covid-19, suatu kondisi di mana bisa melanjutkan pemulihan dengan kuat (Recover Together, Recover Stronger) seperti tema yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia.
Sri Mulyani mengungkapkan, ketidakterbayangkannya Indonesia harus menghadapi pandemi Covid-19 selama 2 tahun. Apalagi Covid-19 terus bermutasi, terbaru adalah virus varian baru Omicron.
Baca juga: Belajar dari Penyebaran Varian Delta, Sri Mulyani Waspadai Dampak Omicron
"Kita juga melihat ada varian baru yakni Omicron yang menjadi varian of interest yang masih tidak kita ketahui dampaknya. Apakah sama seriusnya dan merusaknya dengan varian Delta atau lebih ringan dari varian Delta?" kata dia secara virtual dalam agenda Indonesia Economics Prospects (IEP), Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Cerita Luhut: Tamunya, Investor Besar dari China, Tak Dapat Hotel Saat ke Jakarta
Ia juga menyebutkan kasus harian Covid-19 di Indonesia terus turun menjadi 200 kasus. Jumlah ini menurutnya, sangatlah kecil bila dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia.
"Total kasus aktif 574.000 pada Juli, sekarang turun menjadi 5.000 ini menunjukkan bahwa kegiatan bisa kembali ke normal. Karena kita bisa melihat varian Delta maupun Covid-19 setidaknya telah tertangani atau terkendali. Bukan berarti kita harus lengah," ucapnya.