Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Skystar Capital
Pemodal Ventura

Skystar Capital adalah pemodal ventura yang berfokus pada pendanaan awal untuk membantu akselerasi bisnis rintisan teknologi. Skystar Capital hadir sebagai solusi bagi para pendiri untuk memberikan bantuan modal, saran, dan kemitraan strategis untuk meningkatkan skala bisnis.

Skystar Capital didukung oleh berbagai grup perusahaan terkemuka di berbagai bidang seperti media, telekomunikasi, layanan keuangan, layanan kesehatan, sektor pendidikan, dan lain-lain. Kami memberikan akses melalui jaringan profesional untuk pengembangan bisnis perusahaan rintisan.

Ingin lebih kenal dengan kami? Bisa follow kami di Instagram (@skystar.vc) atau Linkedin Skystar Capital. Juga kunjungi situs kami www.skystarcapital.com atau kalau ingin berbincang dengan kami, kirimkan surel ke contact@skystarcapital.com 

Wujudkan Mimpi Keberagaman Perempuan Indonesia Lewat Produk Kecantikan Berbasis Personalisasi

Kompas.com - 17/12/2021, 10:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Gabriella Thohir

MEMBANGUN usaha dari nol tentu tak semudah membalik telapak tangan. Namun, keringat dan jerih payah pasti akan terbayarkan saat berhasil membangun bisnis dari hal yang digemari.

Seperti itulah situasi yang dialami oleh dua pengusaha perempuan asal Indonesia, Yaumi Fauziah Sugiharta (YFS) dan Ratih Permata Sari (RPS).

Baca juga: Perusahaan Skin Care, Base, Peroleh Pendanaan Pre-Series A

 

Melalui BASE, produk kecantikan berkonsep personalisasi, dua pengusaha muda ini membantu pelanggan, khususnya perempuan Indonesia, untuk mengatasi masalah kulit wajah serta merawatnya dengan bahan alami.

Baca juga: Alasan Penting Pengusaha Startup Butuh Mentor Bisnis

Namun, bagaimana ide bisnis yang memadukan teknologi dengan unsur kecantikan itu terbentuk, apa yang membuat mereka berani terjun ke dunia startup, serta bagaimana kisah perjalanan mereka mempertahankan keberlangsungan bisnisnya menghadapi berbagai tantangan?

Berikut rangkuman petikan wawancara bersama Yaumi dan Ratih dalam membangun BASE sejak tahun 2019, yang juga merupakan salah satu portofolio investasi Skystar Capital.

Awal Mula Hadirnya BASE

Hal apa yang membuat Anda tertarik untuk membuat startup di bidang kecantikan? Apakah terjun ke dunia bisnis adalah impian Anda sedari dulu?

YFS: Saya bergabung dengan salah satu unicorn Indonesia di masa awal setelah mereka meluncurkan aplikasi di tahun 2015. Saya melihat bagaimana produk dengan bantuan teknologi dapat memberikan dampak besar pada berbagai lapisan masyarakat.

Lingkungan kerja di startup yang bergerak cepat dan gesit membentuk kami menjadi ‘problem hunter’ yang efektif, dan sangat termotivasi untuk meluncurkan solusi yang mempermudah kehidupan pengguna kami, khususnya dalam industri yang saya minati. Saat itulah saya tahu saya ingin memulai bisnis saya sendiri.

RPS: Sewaktu masih duduk di bangku kuliah, saya memiliki ketertarikan mendalam akan ilmu biokimia dan terkesima akan sumber keanekaragaman hayati Indonesia. Inilah yang mendorong saya untuk berkarier dalam industri yang dapat memaksimalkan potensi biodiversitas ini, salah satunya adalah industri kosmetik natural.

Ketertarikan ini semakin kuat ketika saya melakukan pertukaran pelajar di Korea Selatan pada tahun 2013. Saat itu saya melihat industri kosmetik natural di negara tersebut sangat maju dan mampu menembus kancah internasional dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Berangkat dari pengalaman tersebut, saya mulai memiliki cita-cita untuk memaksimalkan potensi biodiversitas lokal dan juga membawa produk kecantikan Indonesia ke pasar internasional.

Bagi Anda, hal apa yang paling penting untuk dipastikan sebelum memulai bisnis? Apakah hal itu berubah setelah Anda berada di tahap sekarang?

YFS dan RPS: Pertama, kemampuan mengobservasi peluang bisnis melalui pain-point calon konsumen. Kedua, memvalidasi apakah masalah konsumen tersebut nyata dan tentunya skala pasar harus cukup besar untuk diselesaikan melalui integrasi produk teknologi untuk mempercepat penetrasi pasar. Ketiga, proposisi produk, bagaimana produk tersebut dapat memiliki nilai tambah dan sekaligus menjadi solutif bagi kebutuhan konsumen. Hal ini kami lakukan dengan rutin melakukan jajak pendapat dan juga diskusi langsung dengan konsumen untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan solusi yang tepat guna.

Bagaimana kalian akhirnya menemukan ide usaha ini?

YFS: Semuanya berawal ketika saya membuat blog perawatan kulit pada 2017. Dalam rentang waktu dua tahun, saya selalu menerima pertanyaan tentang bagaimana pembaca merasa kebingungan ketika membeli produk perawatan kulit yang sesuai dengan kondisi kulit mereka. Saya merasa tertantang untuk menyelidiki tentang pain-point produk kecantikan ini lebih lanjut.

Singkat cerita, Ratih dan saya menyadari bahwa kami memiliki satu visi, misi yang sama untuk menemukan solusi yang lebih baik di lanskap industri kecantikan di Indonesia. Tidak disangka, kami juga cocok menjadi partner bisnis karena kami memiliki keahlian kerja yang saling melengkapi. Dari situ, kami bergabung dengan inkubator startup di Singapura untuk memvalidasi masalah ini lebih lanjut dan membuat prototipe produk.

Apa misi utama kalian saat memutuskan membangun BASE?

YFS: Standar kecantikan di Indonesia sangat berkorelasi dengan kulit putih dan rambut lurus hitam. Pada kenyataannya, Indonesia adalah negara kepulauan yang penuh keragaman adat dan suku bangsa. Misi kami adalah merayakan inklusivitas dan merangkul keunikan untuk menyuarakan definisi cantik menurut kita sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com